Page 130 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 130
kali dan lebah-lebah itu makin marah dan mengamuk, juga tampak oleh Sin Liong
betapa binatang kecillainya yang banyak terdapat di hutan itu mulai
mendekatinya, namun masih takut-takut oleh api di ujung ranting.
"Siuuuttt..." tiba-tiba tampak benda hitam menyambar kearah ujung rantingnya.
Maklumlah Sin Liong bawa sambitan yang amat kuat itu bermaksud
memadamkan api di ujung ranting. Tentu saja dia tidak mau terjadi hal ini, maka
cepat ia menari kebawah ranting terbakar itu dan menggunakan tangan kirinya
menyambar benda yang dilontarkan. Kiranya segumpal tanah hitam! Mengertilah
dia bahwa ada orang yang membokonginya dan orang itu agaknya yang besuit-
suit tadi. Suitan yang agaknya merupakan perintah kepada binatangbinatang itu
untuk mengeroyoknya!
"Haiiii, Saudara penghuni Pulau Neraka! Harap jangan menyerang. Aku Kwa Sin
Liong datang dengan maksud baik!
Aku hanya mau mencaru Sumoiku di sini!"
Hening sejenak. Suitan-suitan tidak terdengar lagi dan lebah-lebah itu kembali
menjauh, demikian ular, kelabang dan lain binatang kecil. Terdengar bunyi
tampak kaki menginjak daun-daun kering dan tak lama kemudian muncullah
belasan orang yang bertelanjang kaki, berpakaian tidak karuan, bermuka
menyeramkan itu kotor tidak terawat, mata mereka merah dan bergerak liar
seperti mata orang-orang gila. Dengan gerakan perlahan, pandang mata penuh
juriga, belasan orang itu menghampiri dan mengurung Sin Liong. Pemuda itu
tersenyum ramah, bersikap tenang dan mengangkat ranting menyala tinggi-tinggi
untuk memperhatikan wajah mereka.
"Harap Cuwi (Anda Sekalian) sudi memaafkan kedatanganku yang tiba-tiba ini.
Akan tetapi sungguhnya aku, Kwa Sin Liong, tidak berniat buruk terhadap Pulau
Neraka apalagi terhadap penghuninya. Aku datang untuk mencari sumoiku yang
bernama Han Swat Hong, yang mungkin sudah mendarat di pulau ini." Seorang
di antara mereka, yang mukanya penuh brewok sehingga yang tampak hanya
129