Page 127 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 127
yang agak lebar. Kemudian dia tiba di daerah lautan yang penuh dengan ikan hiu.
Ratusan ikan hiu
yang hanya tampak siripnya itu berenang di kanan kiri dan
belakang perahunya. Betapapun juga tinggi
ilmunya, ngeri juga hati Sin Liong karena dia tahu bahwa
sekali perahunya terguling, kepandaianya tidak akan berguna banyak dalam
melawan ratusan ikan buas itu
di dalam air! Cepat ia mengeluarkan bungkusan
yang sudah dibawanya sebagai bekal, membuka bungkusan
dan menaburkan sedikit bubuk hitam di kanan.kiri, depan belakang perahunya.
Tak lama kemudian, ikan-ikan hiu itu pergi berenang pergi dengan cepat
seperti ketakutan setelah mencium bau bubukan hitam
yang disebarkan oleh Sin Liong. Pemuda ini sudah mendengar akan bahaya ikan-
ikan buas, maka dia telah membawa bekal racun bubukan hitam yang sering kali
dipergunakan oleh para penghuni Pulau Es untuk mengusir ikan-ikan buas di
waktu mereka mencari ikan.
Beberapa jam kemudian, kembali dia menghadapi ancaman ikan-ikan kecil yang
banyak sekali jumlahnya, mungkin laksaan. Ikan-ikan besar ibu jari kaki, akan
tetapi keganasannya melebihi ikan hiu. Ikan-ikan ini bahkan berani menyerang
orang di atas perahu dengan jalan meloncat dan menggigit. Sekali mulut yang
penuh gigi runcing seperti gergaji itu mengenai tubuh, tentu sebagian daging dan
kulit terobek dan terbawa moncongnya! Apalagi kalau sampai orang jatuh ke
dalam air. Dalam waktu beberapa menit saja tentu sudah habis tinggal tulangnya
dikeroyok laksaan ikan buas ini. Kembali Sin Liong dengan cepat menyebar obat
bubuk hitam beracun itu dan ikan-ikan kecil itupun lari cerai berai tidak berani
lagi mendekati sampai perahu meluncur meninggalkan daerah berbahaya itu.
Setelah melalui perjalanan yang amat sulit akhirnya menjelang senja, sampai juga
126