Page 139 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 139

Neraka.  Biarpun  dia  belum  percaya  benar  akan  cerita  ini  sebelum  dia

               menyaksikan buktinya, namun berita itu saja sudah mendatangkan rasa senang di

               dalam hatinya.


               Dengan  sikap  gagah  dan  tenang  sekali  Sin  Liong  digiring  ke  dalam  kamar

               tahanan, diikuti oleh pandang mata penuh khawatir dari anak perempuan tadi.

               Setelah rombongan itu lenyap, anak perempuan itu mencela ketua Pulau Neraka,

               "Kong-kong  kenapa  dia  ditahan?  Dia  luar  biasa,  berani  dan  pandai  sekali!"

               "Hushh! Dia orang Pulau Es, dia murid Han Ti Ong, karena itu dia adalah musuh

               kita.  Mengerti?"  Anak  perempuan  itu  cemberut,  lalu  meninggalkan  kakek  itu

               sambil  bersungut-sungut  sedangkan  kakeknya  tertawa  bergelak  dengan  hati

               senang.  Dia  lalu  memberi  isyarat  memanggil  seorang  kepercayaannya,  lalu

               berbisik-bisik  sambil  tersenyumsenyum.  Pembantunya  juga  tertawa,

               mengangguk-anguk  lalu  pergi.  Kakek  ini,  ketua  Pualu  Neraka  yang memiliki

               kepandaian tinggi, sama sekali tidak curiga kepada cucunya sendiri, tidak tahu

               bahwa cucunya itu tadi menyelinap dan mendengarkan perintah yang dia berikan

               kepada orang kepercayaannya.

               Sin  Liong  adalah  seorang  pemuda  yang  tidak  pernah  mempunyai  prasangka


               buruk terhadap orang lain. Dia belum banyak mengenal kepalsuan watak manusia
               dan biarpun terhadap orang-orang Pulau Neraka, dia tetap menaruh kepercayaan.


               Maka diapun percaya penuh akan kata-kata ketua Pulau Neraka dan dengan suka

               rela  dia  menyerahkan  diri,  tidak  melawan  ketika  digiring  memasuku  kamar

               tahanan! Setelah berada di dalam kamar di bawah tanah yang sempit itu, dengan

               jendela dan besi dari baja, dan ruji baja yang kuat memenuhi jendela sebagai jalan

               hawa, dia segera duduk besila. Dia tak menaruh khawatir akan keadaan dirinya,

               akan tetapi dia merasa gelisah mengapa sumoinya belum tiba di Pulau Neraka?

               Dia  percaya  bahwa  ketua  Pulau  Neraka  tidak  membohonginya.  Kalau  benar

               bahwa Swat Hong telah berada di Pulau Neraka, tentu tidak seperti ini sikap

               mereka  terhadap  dirinya.  Kalau  begitu,  jelas  bahwa  Sumoinya  belum  tiba  di




                                                           138
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144