Page 148 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 148
JILID 6
Heiii! Mundur kalian, jangan ganggu dia!!" Sin Liong sudah meloncat ke depan.
"Kau yang mundur! Mengapa ikut-ikut keluar?" Swat Hong membentak dan
memandang Sin Liong dengan mata mendelik.
"Ehh? Sumoi...? Aku hanya ingin menolongmu."
"Siapa membutuhkan pertolonganmu? kembalilah ke kamar tahananmu itu
dengan ... dengan..." Akan tetapi Swat Hong tak dapat melanjutkan kata-katanya
karena kini orang-orang Pulau Neraka telah mengeroyoknya.
"Wuuuttt... siuuuuttt!" Tubuh Swat Hong sudah menyambar ke sana-sini, selain
mengelak dari serbuan banyak senjata itu, juga untuk mengirim serangan
serangan balasan dengan tangan dan kakinya yang bergerak cepat sekali. Bukan
main hebatnya Swat Hong yang bergerak cepat dan yang didorong oleh perasaan
marah itu. Dia memang marah, bukan marah kepada orang-orang Pulau Neraka,
melainkan marah kepada... Sin Liong!
Kiranya tanpa diketahui oleh Sin Liong sendiri, sudah sejak tadi Swat Hong tiba
di tempat itu, menggunakan kepandaiannya menyelundup sehingga tidak
diketahui para penjaga dan dia telah dapat mendengarkan percakapan antara
suhengnya dan Soan Cu. Hatinya menjadi panas! Dia sendiri tidak tahu akan hal
ini, tidak sadar mengapa dia menjadi tidak senang mendengar betapa suhengnya
bercakap-cakap dengan ramah bersama seorang gadis! karena itu, niatnya untuk
menolong suhengnya menjadi buyar dan dia hanya menonton saja ketika
suhengnya diserbu binatang berbisa dan dapat menolong diri dengan obat penolak
yang diberikan oleh Soan Cu.
Ketika Swat Hong yang marah menyaksikan ibunya dijatuhi hukuman buang
melarikan diri dari
147