Page 152 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 152

Swat Hong mengangkat dada, menegakan kepalanya dan menghadapi Sin Liong

               dengan mata mendelik dan berkata lantang, "Apa? Kau mau bilang bahwa aku

               telah menjadi gila?" "Sumoi, kalau kau bicara seperti tadi, membohong tidak

               karuan, memang agaknya kau telah gila?" "Kau yang gila! Kau yang tidak waras

               dan  berotak  miring!  Kalau  aku  membohongi  iblis-iblis  ini,  apa  hubungannya

               dengan kau?"


               Sin Liong benar-benar menjadi bingung. Biasanya Swat Hong bersikap manis

               kepadanya dan biarpun dia tahu bahwa dara ini berhati keras, akan tetapi belum

               pernah bersikap sekeras itu kepadanya. Tiba-tiba muncul Soan Cu yang berkata

               kepada  kakeknya,  suaranya  nyaring  sehingga  terdengar  oleh  semua  orang.

               "Kong-kong, apa yang dikatakan

               Sin Liong memang benar! Dia beriktikad baik terhadap kita, Kong-kong. Malam

               tadi aku datang kepadanya untuk mengejeknya, akan tetapi dia sebaliknya malah


               menunjukkan bahaya maut yang mengancam diriku."

               Kakek itu terkejut. "Bahaya maut? Apa maksudmu?"


               "Sin Liong ternyata memiliki ilmu pengobatan yang lihai sekali. begitu melihat

               aku, dia mengatakan bahwa aku terserang hawa beracun dari sebelah dalam dan

               jika tidak diobati dengan tepat, dalam waktu kurang dari setahun aku tentu akan

               mati."

               "Hahh...??" Kakek itu dan semua pembantunya terbelalak kaget memandang dara

               itu yang bersikap sungguh-sungguh.


               "Dan dia memang benar. Dia mengantakan bahwa setiap tengah malam aku tentu

               merasa pening dan dibagian punggung seperti ditusuk-tusuk jarum, kalau pagi

               kedua kaki pegal-pegal dan sehabis makan tentu merasa mual hendak muntah.

               Semua yang dikatakanya itu ternyata tepat sekali, Kong-kong." Berubah wajah

               kakek itu. Soan Cu adalah seorang yang amat disayangnya, bahkan disayang oleh

               pembantunya karena dara inilah yang akan mewarisi seluruh ilmu kepandaiannya

               dan  yang  akan  menggantikannya  menjadi  Ketua  Pulau  Neraka.  Tentu  saja


                                                           151
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157