Page 157 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 157

Tiba-tiba Swat Hong berdiri dan mengepal tinju, mukanya agak pucat ketika dia

               berkata, "Aku mau pergi dari sini sekarang juga! Aku harus mencari ibu sampai

               ketemu,  dan  aku  tidak  akan  kembali  ke  Pulau  Es!  Aku  tidak  akan  sudi

               menggantikan ibu di Pulau Neraka ini pula. Bukankah ibu sudah meninggalkan

               Pulau Es sehingga percuma saja aku mewakilinya?"


               "Nanti  dulu,  Sumoi,  kau  tidak  bisa  pergi  begitu  saja.  Tentu  mereka  akan

               menghalangimu!"

               "Aku tidak takut! Yang menghalangi aku akan kubunuh!"


               "Sabarlah,  Sumoi.  Perlu  apa  kita  mencari  permusuhan  dengan  mereka  yang

               berjumlah banyak? Bukan soal takut atau tidak takut, akan tetapi mereka adalah

               manusia-

               manusia yang bernasib buruk sekali, dipaksa tinggal di tempat seperti neraka ini.


               Bahkan mereka boleh

               dibilang senasib dengan ibumu dan denganmu sendiri. Selain itu ke manakah kita

               harus mencari ibumu?


               Kalau kita berbaik dengan mereka, bukankah kemudian mereka dapat membantu

               kita mencari? Dengan

               tenaga banyak orang kukira akan lebih mudah


               mencari Ibumu yang tidak jelas ke mana perginya itu.".Swat Hong dapat dibujuk

               dan akhirnya dia duduk di atas bangku sambil mengerutkan alisnya dengan wajah

               muram.  Betapapun  juga,  setelah  dia  sadar  bahwa  cemburunya  terhadap


               suhengnya dan Soan Cu tidak berdasar, kini terasalah olehnya betapa hatinya

               sesungguhnya  merasa  lega  dan  senang  karena  dapat  bertemu  dan  berkumpul

               dengan suhengnya, apalagi di tempat yang berbahaya ini. Beberapa hari telah

               lewat dan Soan Cu setiap hari minum "Obat" yang terbuat dair daun-daun seperti

               yang dilukiskan oleh Sin Liong. Setiap hari kakenya bertanya dan dia menjawab

               bahwa  penyakitnya  yang  dideritanya,  rasa  nyeri  seperti  yang  dinyatakan  Sin



                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162