Page 154 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 154
menyelamatkan cucuku?"
Kini Sin Liong yang menjadi bingung. Pemuda ini sama sekali tidak pernah
membohong dan hatinya tidak akan dapat membohong, namun dia tahu bahwa
kalau dia menyangkal kata-kata Soan Cu, sama saja mencelakakan gadis yang
berniat baik kepadanya itu. Maka dia lalu menjawab dengan suara ragu-ragu dan
perlahan, "Aku dapat memberi obat pembersih darah dan penguat tulang
kepadanya, Tocu." "Dan kau menjamin bahwa cucuku tentu akan sembuh dan
terhindar dari ancaman maut hawa beracun di tubuhnya itu?" Kakek itu
mendesak.
"Kong-kong mengapa tidak percaya kepadanya? lekas minta obatnya dan engkau
yang harus menjamin bahwa dia dan sumoinya tidak akan diganggu," kata Soan
Cu.
Kakek berkepala besar itu meraba-raba jenggotnya. "Hemmm,harus ada buktinya
dulu. Kwat Sin Liong, mulai saat ini engkau dan Sumoimu puteri Han Ti Ong
harus tinggal di pulau ini sebagai tamu sambil menanti hasil pengobatanmu
kepada cucuku. Kalau kau gagal mengobatinya, hemmm, aku tidak akan
mengampuni kalian berdua. Kalau cucuku sembuh, barulah kita bicara lagi." Sin
Liong mengerutkan alisnya hendak membantah peraturan yang berat sebelah ini,
akan tetapi dia melihat Soan Cu mengedipkan mata kirinya maka dia menarik
napas panjang dan mengangguk lalu berkata, "Harap sediakan alat tulis, biar
kulukiskan bentuk daun yang harus dicari."
Sin Liong lalu melukiskan beberapa macam daun yang mudah dicari dan yang
mempunyai khasiat biasa saja, yaitu sekedar penambah kekuatan tubuh. Ouw
Kong Ek lalu menyuruh seorang pembantunya untuk mencari daun-daun yang
dilukis itu di pulau sebelah Pulau Neraka di mana terdapat banyak tetumbuhan.
Adapun Sin Liong dan Swat Hong lalu diperlakukan sebagai tamu terhormat,
bahkan disediakan dua kamar yang bersih untuk mereka, dilayani baik-baik dan
tentu saja di samping pelayanan ini, para pelayan yang terdiri dari pembantu-
153