Page 150 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 150
Tentu saja Sin Liong menjadi terheran-heran melihat sikap sumoinya dan
memandang dengan alis berkerut dan hati khawatir. Sudah ada enam orang
pengeroyok terguling roboh oleh gerakan kaki tangan Swat Hong yang marah itu,
padahal dara itu belum mencabut pedangnya. Dapat dibayangkan betapa akan
hebatnya kalau dara itu sudah menggunakan senjata!
"Sumoi, tahan...!" Dia meloncat maju.
"Singgg...! Mundur kau!" Sin Liong terkejut melihat sumoinya mencabut pedang!
Dan pada saat itu, terdengar bentakan keras, "Siapakah gadis cilik itu berani
mengacau disini? Ahhh, Kwa Sin Liong, engkau berani lolos dari tempat
tahanan?"
Yang datang adalah Ouw Kong Ek, ketua Pulau Neraka!
Tentu saja ketua ini tidak mengenal Swat Hong, sebaliknya, dara itupun tidak
mengenal kakek berkepala besar ini, maka dia memandang rendah dan
membentak, "Siapa kau? Kalau sudah bosan hidup, majulah!" Dara itu dengan
gerakan gagah melintangkan pedangnya di depan dada.
Sin Liong cepat melangkah maju. Dia tahu betapa lihainya kakek ini, maka untuk
mencegah pertempuran, dia cepat berkata, "Tocu, jangan salah sangka.Dia adalah
sumoiku, dia adalah puteri Suhu, Raja dari Pulau Es!"
Semua orang terkejut mendengar ini dan para pengurung melangkah mundur
dengan mata terbelalak. Betapapun juga, nama Raja Pulau Es masih merupakan
nama ampuh dan selain dibenci, juga amat ditakuti oleh mereka. Tentu saja
sebagai puteri Raja Pulau Es, dara itu merupakan musuh yang dibenci dan juga
ditakuti. Pantas saja dara itu demikian lihai, pikir mereka. Hati mereka gentar.
Tidak demikian dengan Ouw Kong Ek. Dia memandang Swat Hong dan tertawa
bergelak.
149