Page 165 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 165
"Suheng, aku tidak takut!" Swat Hong membantah.
Ouw Kong Ek mengerutkan alisnya. "Soan Cu, kau layani bocah liar yang
sombong ini!" katanya. "Baik Kong-kong." Soan Cu bangkit berdiri dan
melangkah maju, akan tetapi segera berhenti ketika mendengar suara Sin Liong,
"Soan Cu harap jangan bertanding. Di antara kita tidak ada permusuhan, bukan?"
Soan Cu meragu, memandang kepada Kong-kongnya, kemudian kepada Sin
Liong, dan akhirnya dia kembali duduk di tempatnya yang tadi.
"Soan Cu...." Kakeknya menegur.
"Kong-kong, aku tidak mau bertanding. Mereka bukan musuhku."
Mata kakek itu terbelalak, akan tetapi dia tidak marah bahkan lalu tertawa
bergelak. "Kau...kau lebih taat kepadanya? Ha-ha-ha-ha!" Dia tertawa karena
sikap cucunya itu jelas membuktikan betapa cucunya benar-benar telah jatuh
cinta kepada Sin Liong! Sampai-sampai berani membangkang terhadap
perintahnya hanya karena Sin Liong menghendaki demikian. Makin panaslah hati
Swat Hong. Tadinya dia sudah siap-siap untuk menjatuhkan cucu ketua Pulau
Neraka itu, selain agar menang pertandingan juga hendak memperlihatkan
kepada Suhengnya bahwa dia lebih pandai dari pada Soan Cu. Akan tetapi,
ternyata Suhengnya melarang Soan Cu dan dan putri Pulau Neraka itu begitu taat!
"Ouw Kong Ek, kalau cucumu tidak berani maju, biarlah kau sendiri yang maju!
Hayo tandingilah aku, puteri Raja Pulau Es!" Dia menantang-nantang dengan
suara penuh kemarahan. Sin Liong hanya menggeleng kepalanya dan bingung
sekali bagaimana harus mencegah sumoinya.
Kembali kakek itu menjadi marah. Tantangan yang keluar dari mulut Swat Hong
membuat mukanya merah
dan telinganya panas. Akan tetapi betapa memalukan kalau
dia harus menandingi seorang bocah
164