Page 168 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 168
sekali kepada Swat Hong dan dia harus mengaku dalam
hatinya bahwa andaikata tadi dia yang maju, dia akan kalah menghadapi kelihaian
dara Pulau Es itu, maka
dia merasa makin bersyukur kepada Sin Liong yang tadi mencegahnya maju
melawan Swat Hong. Apakah
pemuda itu sudah tahu bahwa dia akan kalah kalau melawan Swat Hong? Soan
Cu melirik ke arah Sin
Liong dan melihat betapa wajah pemuda yang tampan itu diliputi kekhawatiran,
maka dia kembali menyaksikan pertandingan yang hebat itu..Tubuh mereka
berdua yang bertanding itu sudah tidak dapat kelihatan jelas, yang tampak hanya
dua bayangan berkelebatan ke kanan kiri dengan cepat
sekali. Ginkang yang dikuasai oleh Lo Thong memang hebat sekali, akan tetapi
sekarang dia berhadapan dengan puteri Raja Han Ti Ong dari Pulau Es! Biarpun
masih kalah sedikit namun Swat Hong dapat mengimbangi kecepatan lawan,
bahkan dapat mendesak dengan ilmu silatnya yang luar biasa dan tenaga
sinkangnya yang berdasarkan hawa murni dari imkang yang dingin. Ilmu silat
yang dimainkan oleh Swat Hong adalah ilmu silat tangan kosong Jit-cap-ji-seng
(Jutuh Puluh Dua Bintang ) yang mempunyai tuluh puluh dua jurus-jurus ampuh.
Sebagai bekas penghuni Pulau Es sebelum Swat Hong terlahir, tentu Lo Thong
mengenal ilmu ini, bahkan ilmu silatnya sediri pun bersumber pada ilmu silat
Pulau Es. Akan tetapi setelah dua puluh tahun lebih berada di Pulau Neraka dan
mempelajari ilmu-ilmu dari Pulau Neraka, maka ilmu silatnya menjadi campur
aduk dan tentu saja kalah murni oleh ilmu silat yang dimainkan oleh Swat
Hong.Pula, Lo Thong dahulu belum mempelajari Jit-cap-ji-seng sampai habis,
hal yang jarang dilakukan penghuni Pulau Es kecuali keluarga raja.
Mulailah Lo Thong terdesak oleh serangan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh
Swat Hong. Ingin sekali Lo Thong menggunakan senjatanya, yaitu ular hidup
167