Page 172 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 172

ilmu pengobatan, Tocu akan membiarkan kami berdua pergi dari pulau ini dengan

               aman. Bagaimana?" "Aku tidak takut! Suheng, biar aku melawan dia, aku tidak

               takut!" Swat Hong berteriak-teriak. Ouw Kong Ek memandang kepada dara muda

               dan  mukanya  berubah  merah.  Memang  tidak  keliru  omongan  Sin  Liong  tadi.

               Bocah  itu  masih  amat  muda,  masih  kanak-kanak  sebaya  Soan  Cu.  Seorang

               anakanak dan perempuan lagi! Tentu saja akan amat merendahkan dirinya kalau

               sampai dia menantang seorang anak perempuan kecil!


               "Baiklah, mari kita mengadu kepandaian Kwa Sin Liong," katanya.

               Sin Liong menoleh kepada sumoinya. "Nah, kau dengar. Yang ditantang adalah

               aku, buka kau, Sumoi. Mundurlah."


               Swat Hong membanting-banting kaki, terpaksa dia mundur akan tetapi lebih dulu

               dia berkata kepada Ouw Kong Ek, "Aku selalu masih siap untuk melayani jago

               Pulau Neraka yang manapun juga." Ouw Kong Ek dan Sin Liong sidah saling

               berhadapan dan keduanya saling pandang tanpa bergerak, seolah-olah hendak

               mengukur dan menilai keadaan lawan dengan pandangan matanya. Melihat sikap

               pemuda yang amat tenang itu, juga pancaran sinar matanya lembut dan bebas dari

               rasa takut maupun kebencian dan kemarahan, hati Ouw Kong Ek menjadi makin

               suka. Melihat sikap pemuda ini, sukar untuk dipercaya bahwa pemuda ini adalah

               murid Han Ti Ong, Raja Pulau Es yang sakti. Kelihatannya hanya seperti seorang

               pemuda  yang  lemah,  pantasnya  seorang  sastrawan  yang  biasanya  hanya

               membaca sajak dan menulis huruf indah atau meniup suling.


               "Orang muda, mulailah!" Ouw Kong Ek berkata ragu-ragu untuk menggunakan

               kepandaiannya menyerang orang yang kelihatannya lemah ini.

               "Ouw-tocu, bukan aku yang menghendaki adu kepandaian ini, maka biarlah aku

               hanya  menjaga  diri  saja."  Jawaban  yang  keluar  dengan  suara  lembut  dan

               sejujurnya itu setidaknya memanaskan hati Ouw Kong Ek karena kedengarannya

               seolah-olah pemuda itu memandang rendah kepadanya. Pemuda ini sama sekali

               tidak gentar menghadapinya, hal itu sama saja memandang rendah!



                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177