Page 177 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 177

dengan hatinya, lalu kaki tangannya bergerak cepat sekali. Terdengarlah seruan-

               seruan  kaget  dari  mulut  para  pembantu  Ouw  Kong  Ek,  bahkan  belasan  jurus

               kemudian, setelah dengan susah payah Ouw Kong Ek mengelak dan menangis,

               kakek ini berseru keras dan tubuhnya terguling.


               "Heiiii...  dari  mana  engkau  mendapatkan  ilmuku  ini  ?"  Kakek  yang  sudah

               terguling karena kedua lututnya tercium ujung sepatu Sin Liong itu  meloncat

               bangun  lagi  sambil  bertanya  dengan  mata  terbelalak  dan  penuh  keheranan.

               Selama belasan jurus tadi, dia telah diserang oleh Sin Liong dengan ilmu silatnya

               sendiri  dan  pada  jurus  ke  lima  belas,  dia  tidak  mampu  menghindar  sehingga

               kedua  lututnya  tertendang,  membuat  dia  terguling  dan  kalau  pemuda  itu

               menghendaki,  ketika  ia  terguling  tadi  tentu  pemuda  itu  dapat  menyusulkan

               serangan maut yang dapat menewaskannya!

                Sin Liong  menjura          dan melangkah         mundur.       "Aku hanya


               meniru-niru dari Tocu sendiri...."


               Ouw Kong Ek makin terheran dan sejenak dia melongo, kemudian dia melangkah

               maju dan

               memegang kedua tangan pemuda itu. "Kwa Sin Liong ...engkau hebat sekali! Aku

               mengaku kalah terhadap


               Kwa-taihiap (Pendekar Besar Kwa)! Aku telah dirobohkan secara mutlak, bahkan

               dengan jurus-jurus ilmu silatku sendiri! Dia ini adalah seorang pendekar besar

               yang

               memiliki kesaktian seperti dewa!".Semua penghuni Pulau Neraka membungkuk

               dan memberi hormat kepada Sin Liong!


               Tentu saja pemuda itu cepat membalas penghormatan mereka dengan memutar-

               mutar tubuhnya sambil berkata tersipu-sipu, "Aahhh, harap Cuwi (Anda sekalian)

               jangan berlebihan..."


                "Kwa-taihiap,        aku Ouw       Kong Ek sudah         mengaku kalah.



                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182