Page 180 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 180

Hari keberangkatan mereka meninggalkan Pulau Neraka pun tibalah. Sin Liong

               dan Swat Hong diantar oleh semua penghuni Pulau Neraka sampai ke pantai,

               dimana  telah  tersedia  sebuah  perahu  yang  lengkap  dengan  layar,  dayung,dan

               bekal makanan. Soan Cu mengantar dengan mata berlinang air mata.


               Semenjak tadi dara ini menangis, bahkan rewel kepada kakeknya hendak ikut

               pergi bersama Sin Liong dan

               Swat Hong.."Hushhh, apakah kau gila?" demikian kakeknya menjawab. "Kau

               hendak ikut ke Pulau Es? tidak tahukah


                kau  bahwa           semua penghuni        Pulau Neraka         dilarang

               menginjakan  kaki  ke  Pulau  Es?  Begitu  kau  tiba  di  sana,  kau  akan  dijatuhi


               hukuman sebagai seorang pelanggar hukum!"

               Juga Sin Liong dan Swat Hong melarang dengan alasan bahwa Swat Hong sendiri

               sedang menghadapi malapetaka, bahkan dia bersama suhengnya sedang berusaha

               mencari  ibunya.  Selama  tiga  bulan  ini,  Ouw  Kong  Ek  sudah  mengerahkan

               pembantunya untuk mencari Liu Bwee, bekas istri Raja Han Ti Ong, ke pulau-

               pulau kosong di sekitar Pulau Neraka, namun hasilnya sia-sia belaka. Tentu saja

               para penghuni Pulau Neraka yang mencari itu tidak berani terlalu mendekat Pulau

               Es. Setelah perahu yang ditumpanginya Sin Liong dan Swat Hong pergi Jauh,

               Soan Cu menjatuhkan dirinya menangis. "Kong-kong, akupun mau pergi dari

               sini. Aku tidak tahan lagi tinggal lebih lama di Pulau Neraka tanpa adanya mereka

               berdua! Aku harus pergi, aku harus pergi


               mencari ayahku, seperti Swat Hong yang pergi mencari ibunya!"


               Kong-kongnya  hanya  menggeleng  kepala,  menghela  napas  dan  menggandeng
               cucunya yang tercinta itu kembali ke tengah pulau. Hati orang tua ini khawatir


               sekali karena dia tahu bahwa cucunya telah mulai dewasa dan telah tergoda oleh
               cinta sehingga merasa tidak tahan lagi tinggal lebih lama di Pulau Neraka. Dia


               maklum  bahwa  agaknya  takan  lama  lagi  cucunya  itu  tentu  akan  nekat




                                                           179
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185