Page 181 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 181
meninggalkan pulau dan kalau hal yang dikhawatirkan itu terjadi, apalagi artinya
hidup baginya di pulau itu? Puteranya telah lenyap dan satu-satunya orang yang
selamanya ini membuat hidupnya berarti hanyalah
Soan Cu. Ketika perahu mereka mendarat di Pulau Es, Sin Liong dan Swat Hong
saling pandang dengan hati yang berdebar. Mereka sudah menjelajahi seluruh
pulau di sekitar
Pulau Es untuk mencari ibu Swat Hong, namun sia-sia belaka.
Akhirnya mereka mengambil keputusan untuk kembali ke Pulau Es, dengan
harapan mudah-mudahan ibu dara itu sudah kembali ke Pulau Es.
"Bagaimana kalau ibu tidak berada di sana? Bukankah berarti bahwa aku telah
melanggar janjiku untuk mewakili ibu yang dibuang ke Pulau Neraka?" Swat
Hong bertanya ketika perahu mereka tadi sudah mendekati Pulau Es.
"Jangan khawatir, Sumoi. Suhu adalah ayahmu sendiri, dan betapapun marahnya,
aku percaya bahwa suhu akan dapat memaafkanmu. Aku percaya akan
kebijaksanan Suhu, dia bukanlah seorang yang berbudi rendah...."
"Tapi dia telah terkena racun yang hebat, racun yang seratus kali lebih kejam
daripada racun yang paling jahat di pulau Neraka! Dia telah terkena hasutan
mulut wanita jahat itu..." "Ssttt, Sumoi, jangan mempersulit keadaan dengan
menyangka yang bukan-bukan. Sudalah, kekhawatiranmu itu hanyalah
permainan pikiran yang membayangkan hal yang belum terjadi. Singkirkan saja
kekhawatiran kosong itu dan mari kita hadapi kenyataan. Percayalah, apa pun
yang akan terjadi, aku tidak akan membiarkan engkau terancam bencana. Mari
kita hadapi apa saja yang menimpa kita berdua." "Suheng... betulkah? Betulkah
kau akan membela dan melindungi aku?"
"Tentu saja, Sumoi."
"Menghadapi Ayah sekalipun?"
180