Page 189 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 189
tidak ada yang mengira bahwa Subo tak kan kembali, dan tidak ada yang tahu
bahwa Subo membawa sesuatu, harap maafkan teecu." Han Ti Ong membanting-
banting kakinya, lalu berlari memasuki kembali istana setelah tadi dia memeriksa
dan melihat kehilangan pusaka Pulau Es. Ketika dia memanggil dua orang muda
menghadap, Sin Liong dan Swat Hong melihat perubahan hebat terjadi pada diri
raja sakti ini. wajahnya menjadi suram dan gelap, sepasang mata yang biasanya
bersinar dan berpengaruh itu, menjadi redup seperti lampu kekurangan minyak.
Dan rambut yang tadinya hanya sedikit putihnya, mendadak berubah hampir
seluruhnya, dan suaranya tidak bersemangat ketika berkata, "Sin Long..., Swat
Hong..., kalian ampunkan aku..."
"Suhu...!" Sin Liong berlutut dan menundukan muka.
"Ayah... jangan berkata begitu Ayah...!" Swat Hong meloncat menubruknya.
Ayah dan anak itu saling rangkulan dan Sin Liong makin menundukan mukanya
ketika mendengar suhunya menangis mengguguk seperti anak kecil ! Setelah Han
Ti Ong dapat menguasai kembali hatinya dia mencium dahi puterinya dan
menyuruhnya duduk kembali. Swat Hong menyusuti air matanya dan berlutut di
dekat Sin Liong.
"Aku telah bedosa. Sekarang baru aku tahu...aku telah berdosa. Mungkin sekali...
tidak, aku yakin sekarang, bahwa ibu Swat Hong tidak bersalah apa-apa, hanya
terkena fitnah... aih, apa yang telah kulakukan? Dan aku hampir saja
membunuhmu, Sin Liong, dan kau Swat Hong anaku. Orang macam apa aku ini?
Dan aku mengaku cinta kepada anakku? Huh, huh, engkau benar, Sin Liong.
Tidak ada cinta di dalam hatiku yang kotor, yang ada hanya nafsu berahi sehingga
mudah saja aku dipermainkan oleh wanita itu. Aihhhh....kalian maafkan aku.
Swat Hong, hanya satu pesanku kepadamu, anakku. Kau... kau menjadilah jodoh
Sin Liong. Jadilah kalian suami istri, baru akan terobati hatiku..." "Suhu...!"
"Ayah...!"
188