Page 34 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 34

betapa  tenaga  mukjijat  yang  dihimpunnya  secara  ilmu  hitam  dengan  jalan

               menghisap sari tenaga ratusan orang pria, akan meningkat dengan hebat sekali

               kalau dia bisa menghisap kejantanan si Bocah Ajaib itu! Maka begitu mendengar

               akan bocah ajaib di puncak Pegunungan Jeng-hoa-san di dalam Hutan Seribu

               Bunga,  dia  segera  menempuh  perjalanan  jauh  mengunjungi  pegunungan  itu.

               Perjalananyang jauh karena biarpun sering kali Liok Si ini pergi merantau namun

               dia memiliki sebuah pondok kecil seperti istana mewahnya terletak di tempat

               yang tidak lumrah dikunjungi manusia, yaitu di daerah Rawa Bangkai. Rawa-

               rawa yang liar ini terdapat di kaki Pegunungan Luliang-san, merupakan daerah

               maut karena banyak lumpur dan pasir yang berputar, merupakan perangkap maut

               bagi manusia dan hewan. Namun di tengahtengah rawa-rawa itu, yang tidak dapat

               dikunjungi oleh manusia lain, terdapat sebuah tanah datar, tanah keras semacam

               pulau dan diatas pulau inilah letaknya istana kecil milik Liok Si yang berjuluk

               Kiam-mo Cai-li, bersama belasan orang pembantu-pembantuyang sudah menjadi

               orang-orang kepercayaannya.


               Dia disebut Cai-li(Wanita Pandai) karena sebetulnya wanita ini dulunya adalah

               puteri  seorang  sasterawan  kenamaan  dan  semenjak  kecil  Liok  Si  telah

               mempelajari  kesusasteraan  sehingga  dia  mahir  sekali  akan  sastra,  bahkan  dia

               pernah menyamar sebagai pria menempuh ujian pemerintah sehingga dia lulus

               dan mendapat gelar siucai! Akan tetapi, penyamarannya keetahuan dan seorang

               pembesar  tinggi  istana  yang  kagum  kepadanya  lalu  mengambilnya  sebagai

               seorang selir. Selain ilmu sastra, juga Liok Si ini semenjak kecil digembleng ilmu

               oleh  para  sahabat  ayahnya,  apalagi  setelah  menjadi  selir  pembesar  tinggi  di

               istana,  dia  mengadakan  hubungan  dengan  kepala-kepala  pengawal,  dengan

               pengawalpengawal kaisar yang berilmu tinggi, menyerahkan tubuhnya sebagai

               pengganti  ilmu  silat-ilmu  silat  tinggi  yang  diperolehnya  sebagai  "bayaran".

               Akhirnya, pembesar itu mengetahui akan tabiat selirnya ini yang ternyata adalah

               seorang wanita yang gila pria maka dia diusir dari istana pembesar itu. Akan

               tetapi,  apa  yang  dilakukan  oleh  wanita  ini?  Dia  membunuh  Si  Pembesar,


                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39