Page 36 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 36
menjura dan berkata manis. "Aih, kiranya lima pendekar yang namanya sudah
terkenal di seluruh dunia kang-ouw sebagai murid-murid utama Hoa-san-pai?
Aih, terimalah hormatnya seorang wanita bodoh seperti aku." "Harap
Toanio(Nyonya) tidak mengejek dan bersikap merendah. Kami sudah tahu siapa
adanya Kiam-mo Cai-li, dan karena melihat engkau mendaki Jeng-hoa-san, maka
terpaksa kami memberanikan diri untuk menghadang."
"Ehm...! Maksud kalian?" Senyumnya makin manis dan kerling matanya makin
memikat. "Kami telah mendengar akan berita bahwa tokoh-tokoh kang-ouw
sedang berusaha untuk memperebutkan Sin-tong yang berada di Hutan Seribu
Bunga dan kami mendengar pula bahwa Kiam-mo Cai-li merupakan seorang di
antara mereka yang hendak menculik Sin-tong. Karena kami telah berhutang
budi, diberi obat oleh Sin-tong maka kami hanya dapat membalas budinya dengan
melindunginya terutama dari tangan... maaf, para tokoh kaum sesat yang tentu
tidak mempunyai itikad baik terhadap dirinya. Andaikata kami tidak berhutang
budi sekalipun, mengingat bahwa Sin-tong adalah seorang anak ajaib yang telah
banyak menolong orang tanpa pandang bulu, sudah menjadi kewajiban orang-
orang gagah untuk melindunginya." Kembali Kiam-mo Cai-li tersenyum. "Terus
terang saja, memang aku mendengar tentang Sin-tong dan aku ingin
mendapatkannya, maka hari ini aku mendaki Jeng-hoa-san. Habis kalian mau
apa?" Kalau begitu, kami minta dengan hormat agar kau suka membatalkan
niatmu itu, Toanio. Kalau kau memaksa hendak menganggu Sin-tong, terpaksa
kami akan merintangimu dan tidak membolehkan kau melanjutkan perjalanan!"
"Hi-hi-hik, galak amat! Lima orang laki-laki muda tampan gagah bertemu dengan
seorang wanita cantik penuh gairah, sungguh tidak semestinya kalu bermain
senjata mengadu nyawa!"
"Hemm, habis semestinya bagaimana?" tanya orang pertama dari Kee-san Ngo-
hohan yang betapapun juga merasa jerih mendengar nama besar wanita ini dan
mengharapkan wanita itu akan mengalah dan pergi dari situ, tidak mengganggu
35