Page 40 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 40
kemudian rambut itu menariknya mendekat kepada wanita yang tersenyum-
senyum itu! Kini laki-laki itu sudah berada dekat sekali, bahkan dada dan
perutnya telah menempel pada dada yang membusung dan perut yang mengempis
dari wanita itu. Tercium olehnya bau wangi yang aneh dan memabokkan, akan
tetapi karena lehernya terbelit kuat-kuat, dan napasnya tak dapat lancar, maka dia
terpaksa menjulurkan lidahnya keluar.
"Aihhh, kau perlu diberi sedikit hajaran, Tampan!"
Empat orang pendekar yang tertotok melihat dengan mata terbelalak penuh
kengerian betapa wanita iut kini mendekatkan muka sute mereka yang termudda,
kemudian membuka mulut dan mencium mulut sute mereka yang terbuka dan
lidah yang terjulur keluar itu.Mereka melihat tubuh sute mereka berkelojot sedikit
seperti menahan sakit, mata sute mereka terbelalak, namun wanita itu terus
mencium dan menutup mulut pria itu dengan mulutnya sendiri yang lebar. Tak
dapat terlihat oleh empat orang pendekar itu betapa wanita itu yang kejam dan
keji seperti iblis, telah menggunakan giginya untuk menggigit sampai terluka
lidah sute mereka yang terjulur keluar, kemudian menghisap darah dari luka di
lidah itu! Mereka berempat hanya melihat betapa wanita itu memejamkan mata,
baru sekarang mereka melihat wanita itu memejamkan mata, kelihatan penuh
nikmat, akan tetapi wajah sute mereka makin pucat dan mata sute mereka yang
terbelalak itu membayangkan kenyerian dan ketakutan yang hebat. Agaknya
wanita itu tidak puas karena darah yang dihisapnya kurang banyak, maka kini dia
melepaskan mulut pemuda itu dan memindahkan ciuman mulutnya ke leher si
Pemuda.
Dapat dibayangkan betapa kaget empat orang pendekar itu melihat bahwa mulut
sute mereka penuh warna merah darah! "Sute...!!!" Mereka berseru akan tetapi
tidak dapat menggerakkan kaki tangan mereka..Sute mereka merontaronta seperti
ayam disembelih, matanya melotot memandang ke arah para suhengnya seperti
orang minta tolong, kemudian tubuhnya berkelojotan ketika wanita itu kelihatan
39