Page 205 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 205

ketidakadilan  gender  adalah  penindasan  dan  pemerasan
                  terhadap perempuan.
                                     90
                        Yunahar  juga  mengutip  perkataan  Mansour  Fakih,
                  seorang  feminis  Muslim  Indonesia  yang  menyebutkan  lima

                  fenomena ketidakadilan gender secara lebih lengkap yaitu:  (1)
                  Marginalisasi perempuan dalam rumah tangga, tempat kerja,
                  dan dalam bidang  kehidupan  bermasyarakat lainnya.  Proses
                  marginalisasi tersebut berakibat kepada kemiskinan ekonomi
                  perempuan;  (2)  Subordinasi  terhadap  perempuan  karena
                  adanya anggapan bahwa perempuan itu irasional, emosional,
                  maka  ia  tidak  bisa  memimpin  dan  oleh  karena  itu  harus

                  ditempatkan pada posisi yang tidak penting; (3) Stereotype
                  yang  merugikan  kaum  perempuan,  misalnya  asumsi  bahwa
                  perempuan  bersolek  dalam  rangka  memancing  perhatian
                  lawan jenisnya, maka setiap ada kasus kekerasan seksual atau
                  pelecehan seksual selalu dikaitkan pada label ini. Masyarakat
                  punya kecenderungan untuk menyalahkan perempuan sebagai

                  korban perkosaan akibat streotype tadi; (4) Berbagai bentuk
                  kekerasan menimpa perempuan baik fisik maupun psikologis
                  karena anggapan bahwa perempuan lemah dibandingkan laki-
                  laki  sehingga  Laki-laki  bisa  leluasa  melakukan  kekerasan
                  terhadap  perempuan;  (5)  Pembagian  kerja  secara  seksual
                  merugikan  kaum  perempuan.  Misalnya,  perempuan  hanya



                      90
                         Yunahar Ilyas, Makalah: “Tajdid Muhammadiyah dalam Persoalan
               Perempuan”…,   4.
                                           192
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210