Page 207 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 207
kami membalas mereka dengan pahala yang lebih baik
atas yang mereka kerjakan.” (QS. al-Naḥl [16]: 97).
Nilai dan kualitas manusia tidaklah ditentukan oleh jenis
kelamin, warna kulit, asal usul penciptaan dan hal-hal lain yang
bersifat kodrati, given dari Allah SWT, tetapi ditentukan oleh
prestasinya yang dalam bahasa Alquran disebut dengan
ketaqwaan. Allah SWT berfirman dalam surat al-Hujurat 13:
ِ
ِ
ِ
ﻞﺋﺎﺒـﻗو ﻮ ﻌﺷ ﻢﻛﺎﻨْ ﻠﻌﺟو ﻰﺜـﻧُأو ٍ ﺮﻛذ ﻦﻣ ﻢﻛﺎﻨﻘَ ﻠﺧ ﱠ إ سﺎﱠ ﻨﻟا ﺎﻬﱡ ـﻳَأ
ََ
َ
َْ
ُ َْ
َ
َ
ُ ُ ُ َ َ َ َ
ْ
ْ ْ
َ َ َ ً
َ َ
ُ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
( 13 ) ﲑﺒ ِ ﺧ ﻢﻴﻠﻋ ﱠ ا ﱠ نإ ﻢﻛﺎﻘـﺗَأ ﱠ ا ﺪﻨﻋ ﻢُ ﻜﻣﺮْ ﻛَأ ﱠ نإ اﻮﻓرﺎﻌـﺘﻟ ِ
ُ َْ
َْ
ُ َ
ٌ
َ َ
ْ
َ ٌ َ َ
ْ ََ
“Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan
kami dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan
kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling
kenal mengenal, sesungguhnya yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Waspada.” (QS. al-Hujurat [48]: 13).
Namun demikian, kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan itu tidaklah berarti kesamaan dalam segala hal,
karena perbedaan biologis dan fisiologis antara kedua jenis
kelamin ini tentu juga menyebabkan terjadinya perbedaan-
perbedaan yang bersifat fungsional. Misalnya, siklus
reproduksi yang dialami kaum perempuan tentu sedikit
banyaknya mempengaruhi fungsi dan peran mereka dalam
194