Page 62 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 62
kejamnya. Baru pada masa al-Mutawakil, Ahmad bin
Hanbal dibebaskan dari penjara.
Pertanyaan yang muncul, apakah Imam Ahmad bin
Hanbal adalah ahli fiqh?. Maka jawaban yang sangat
sederhana adalah jika Imam Ahmad bin Hanbal bukan
ahli fiqh maka tidak ada seorang pun dari kalangan
sahabat dan tabi’in yang faqih. Artinya bahwa Imam
Ahmad bin Hanbal adalah orang yang benar-benar Ahli
fiqh selain sahabat dan tabi’in. Oleh karena itu mereka
mengenal fiqh untuk suatu memperluas pemahaman dari
apa yang disyariatkan Allah dalam Alquran dan apa yang
dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sunnahnya yang
ditunjukan dengan kata-kata dan ungkapan-ungkapan
melalui uslub-uslub bahasa Arab disertai ijtihad untuk
memahami tujuan syariat tanpa mengesampingkan nash
dengan takwil yang keluar dari apa yang dikehendaki oleh
jiwa nash.
Berdasarkan hal tersebut Imam Ahmad bin Hanbal
menjadi ahli fiqh pada masanya, dan sungguh jika ia tidak
mengarang kitab fiqh, maka sungguh ia telah menjawab
60.000 masalah dengan firman Allah (Alquran), sabda
Rasul (Hadis atau sunnah), pendapat sahabat dan
pendapat ulama salaf. Kadang-kadang beliau berijtihad
dengan menggunakan qiyas ketika tidak ada sumber lain.
Apabila ia dikatakan tidak mempunyai kitab Fiqh maka
tidak ada seorang Imam pun yang mengarang fiqh kecuali
49