Page 60 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 60
hadis dan khabar daripada saya, apabila ada hadis yang
sahih, maka beritahulah saya”. Karyanya yang sangat
monumental, Musnad Ahmad juga jauh lebih banyak
memuat hadis, sementara karya Imam Syafi’I adalah
pencampuran antara keduanya. Bisa dikatakan bahwa
posisi Imam Ahmad itu berada di tengah-tengah antara
Imam Syafi’I dan Imam Malik.
Berdasarkan hal tersebut, Imam Ahmad dalam
pemikiran fiqhnya juga banyak dipengaruhi oleh Imam
Malik. Dalam metodenya lebih banyak menggunakan
deduksi, namun dia juga menggunakan qiyas, istihsan,
istishab dan mempunyai kecenderungan tekstualis serta
mengembalikan masalah kepada hadis dan atsar. Karena
kecenderungannya kepada hal itulah ia dijuluki sebagai
penghulu ulama salaf. Imam Ahmad bin Hanbal bukan
hanya seorang ahli hadis dan fiqh, akan tetapi ia sebagai
seorang sufi yang dipengaruhi oleh pemikiran sufi besar
yakni Hasan al-Bashri (wafat 110/728) dan Ibrahim bin
Adham (wafat 170/786). Keduanya bisa memberikan
pengaruh besar kepada sebuah jalan dan metode untuk
mencapai hidup sejati dan kewajiban-kewajiban yang
benar terhadap Allah SWT.
Guru-gurunya adalah Sufyan bin Uyainah, Ibrāhim
bin Sa’ad, Yahya bin al-Qaṭṭan, Hasyīm, Wakī’, Ibn
Ulyah, Ibnu Mahdi, Abdurrazaq. Sedangkan murid-
muridnya adalah Imam Al-Bukhāri, Imam Muslim, Abū
47