Page 50 - REAKSI SEnyawa organik MONOFUNGSI
P. 50

Chapter 3 Alkil Halida
















                        Perhatikan bahwa oksigen bermuatan negatif pada ion hidroksida dan tidak
                        bermuatan (netral)  pada molekul air. O dari  OH merupakan nukleofil yang
                                                                       -
                        lebih baik daripada O dari H2O, dan menghasilkan laju reaksi yang lebih
                        cepat.  Demikian  pula  dengan  nitrogen  yang  bermuatan  negatif  pada
                        NH2 merupakan nukleofil yang lebih baik daripada N yang netral pada NH3.

                               Karena anion merupakan nukleofil yang lebih baik daripada molekul
                        netral, sehingga basa konjugasi selalu merupakan nukleofil yang lebih baik.
                        Oleh karena itu, nukleofilisitas  OH > H2O, H2N > H3N, HS > H2S.
                                                         −
                                                                          −
                                                                                     −

                           2)  Pelarut
                               Media  (pelarut)  di  mana  suatu  reaksi  berlangsung  sangat
                        mempengaruhi  laju  suatu  reaksi.   Pelarut  diklasifikasikan  menjadi  polar

                        dan nonpolar. Pelarut polar dapat dibagi lagi menjadi pelarut protik dan
                        aprotik.  Karena  nukleofilisitas  bukanlah  sifat  yang  melekat  pada  suatu
                        spesies  tertentu,  maka  nukleofilisitas  dipengaruhi  oleh  banyak  faktor,

                        termasuk jenis pelarut yang digunakan dalam reaksi.
                        a. Pelarut Protik
                               Pelarut protik adalah pelarut  yang  atom  hidrogennya terikat pada
                        oksigen atau nitrogen. Beberapa contoh pelarut protik antara lain air (H2O),
                        alkohol (ROH), serta amida (RNH2 dan R2NH). Air adalah contoh pelarut

                        protik  anorganik  sedangkan  alkohol  dan  amida  adalah  contoh  pelarut
                        organik.  Karena  oksigen  dan  nitrogen  adalah  atom  yang  sangat
                        elektronegatif,  ikatan  OH  dan  NH  yang  terdapat  dalam  pelarut  protik
                        menghasilkan  hidrogen  yang  terpolarisasi  positif.  Ketika  pelarut  protik

                        digunakan dalam reaksi substitusi nukleofilik, hidrogen yang terpolarisasi
                        positif  dari  molekul  pelarut  dapat  berinteraksi  dengan  nukleofil  yang
                        bermuatan negatif. Dalam larutan, molekul atau ion yang dikelilingi oleh

                        molekul  pelarut  mengalami  solvasi.  Solvasi  adalah  proses  tarik-menarik





                          48    REAKSI SENYAWA OGANIK MONOFUNGSI
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55