Page 145 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 145

126   Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            A.  Masalah Konsepsi Tanah Ulayat
                Persoalan tanah ulayat telah berlangsung sejak lama,
            mencuat  utamanya ketika Pemerintah Kolonial  Belanda

            menerapkan asas  Domein  Verklaring yang  berpengaruh
            besar  terhadap eksistensi  beschikkingsrecht.  Dengan
            demikian kajian tentang permasalahan tanah ulayat diawali
            sejak  paruh kedua  akhir  abad ke 19,  yang berlangsung
            hingga  saat  ini ketika  muncul RUU  Perlindungan  dan
            Pengakuan Masyarakat Hukum  Adat, RUU  Pertanahan,
            dan juga RUU Hak Atas Tanah Adat.


            1.  Batasan dan Keluasan Tanah Ulayat
                Terdapat beberapa kritik  terhadap hak  ulayat
            (beschikkingsrecht) ini. Pertama, beschikkingsrecht sebagai

            suatu  fenomena  hukum  yang  integral  dan  berlaku  di
            seluruh Indonesia mendapat sanggahan dari J.W.van Royen.
            Dalam  disertasinya  tahun 1927  van Royen mengatakan
            bahwa  “gambaran-gambaran  yang  diidentifikasi  oleh
            van  Vollenhoven  sebagai  unsur-unsur yang  membentuk
            beschikkingsrecht  tidak ditemukan di  manapun  bahkan
            tidak di dalam wilayah hukum adat (adatrecht) Sumatera
            Selatan”.  Sebagai contoh dari pendapatnya ini van Royen
                   1
            mengatakan:



            1   Peter Burns, “Adat, yang mendahului semua hukum’ dalam
                Jamie S. Davidson, David  Henley  dan Sandra Moniaga
                (Penyunting), 2010, Adat Dalam Politik Indonesia, Penerbit
                Yayasan Pustaka Obor Indonesia  dan KITLV – Jakarta,
                hlm.89.
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150