Page 146 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 146

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  127


                  “Orang Kubu bukan masyarakat  petani  melainkan
                  pemburu dan  peramu,  sementara  itu dalam  kasus
                  mereka konsep hak  ulayat  tidak bisa  diterapkan.
                  Kelompok lain  terkait  dengan  Anak Lairan  yang
                  baru  saja beralih ke  sistem  pertanian menetap
                  pada  abad kesembilan belas  sehingga  tidaklah
                  masuk  akal  bila kita bicara  soal  penemuan  tradisi
                  beschikkingsrecht yang berusia tua. Demikian juga
                  halnya orang  Rejang dengan ekonomi  pertanian
                  yang lebih mapan, tidak ditemukan catatan tentang
                  hak ulayat. Adat kebiasaan yang medekati hak ulayat
                  ditemukan di  Kepungutan, wilayah dekat  kota
                  pelabuhan Palembang. 2


                  Kedua, Herman Soesangobeng mengatakan bahwa
              beschikkingsrecht dengan enam  sifat  sebagaimana  telah
              diuraikan sebelumnya merupakan ajaran atau teori hukum
              sebagai  tanda-tanda pengenal  hukum pertanahan  serta
              keagrarian  adat Indonesia. “Karena itu  beschikkingsrecht
              harus dipahami sebagai suatu teori hukum, bukan sebagai
              sejenis hak yang disepadankan dengan hak ulayat yang dikenal
              dalam hukum  adat Minangkabau”.  Selanjutnya, Herman
                                              3
              Soesangobeng menyatakan bahwa kerancuan  pemahaman
              atas istilah beschikkingsrecht disebabkan karena dua alasan:

                  “pertama, kesalahpahaman atas istilah beschikkingsrecht
                  dengan istilah  beschikken dalam  BW; dan  kedua,
                  karena perbedaan antara Nols Trenite dengan pembela




              2   ibid, hlm. 89.
              3   Herman Soesangobeng, 2012, op.cit., hlm. 171.
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151