Page 148 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 148

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  129


              itu bukanlah persis seperti hak ulayat yang dikenal dalam
              masyarakat hukum  adat  di Minangkabau. Ulayat  yang
              sesuai  sebagaimana  dimaksud Pasal  3  UUPA hanyalah
              ulayat nagari, sementara itu ulayat suku, kaum dan keluarga
              bukanlah merupakan suatu hak ulayat tetapi sebagai tanah
              milik adat, baik yang bersifat komunal maupun pribadi.
                  Sejalan  dengan Kurnia  Warman, Hermayulis  juga
                                                             7
              menyatakan bahwa generalisasi terhadap hak ulayat yang
              mengandung unsur bidang hukum publik dan unsur bidang
              hukum perdata adalah kekeliruan. Hermayulis mengatakan
              bahwa  tidak  seluruh hak  ulayat itu mengandung  ke 2
              (dua) unsur tersebut. Di Sumatera Barat dikenal beberapa
              jenis hak ulayat yaitu hak ulayat nagari, hak ulayat suku,
              hak ulayat kaum, hak ulayat jurai, dan hak ulayat paruik.

              Dari beberapa jenis hak ulayat itu hanya hak ulayat nagari
              yang bernuansa hukum publik. Selebihnya, hak ulayat lain
              itu lebih menunjukkan  adanya kesatuan  dalam bentuk
              hubungan keperdataan.

              2.  Tanah Ulayat: Kewenangan Publik atau Privat

                  Mencermati UUPA dan UU terkait lainnya ditemukan
              kerancuan dalam menempatkan tanah (hak) ulayat sebagai
              hak yang berkarakter publik atau perdata. Myrna A. Safitri





              7   Hermayulis, 1999,  Penerapan  Hukum Pertanahan  dan
                  Pengaruhnya Terhadap Hubungan Kekerabatan pada Sistem
                  Kekerabatan  Matrilinel  Minangkabau. Disertasi, Program
                  Pasca Sarjana Universitas Indonesia, hlm. 204.
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153