Page 153 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 153

134   Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            politis, swapraja dahulu melakukan kontrak  politik dan
                                                     12
            ekonomi  dengan Pemerintah Kolonial  Belanda. Dalam
            perkembangannya “sebagian diantaranya mampu bertahan
            dan memperoleh  pemerintahan  yang  otonom,  namun
            sebagian lainnya mengalami degradasi politik pada level
            terendah sehingga dianggap sebagai masyarakat adat.
                                                            13
                Permasalahan yang  mengemuka  dalam  pembahasan

            tentang hukum tanah swapraja adalah siapa sesungguhnya
            pemilik  tanah-tanah di daerah  swapraja  tersebut?  Ada
            beberapa  pendapat tentang teori  pemilikan tanah.  Di
            satu  pihak berpendapat bahwa  tanah  adalah milik  raja,
            seperti  yang disebutkan dalam  kitab  Manawa,  sebagai
            pegangan dalam hukum Hindu.  Konsep pemilikan tanah
                                         14
            mutlak oleh raja itu dinyatakan dalam kagunganing nata,

            maksudnya bahwa salumahing bumi dan sakurebing langit,
            semuanya milik raja. 15



            12   Ada 2 (dua)  jenis kontrak yang  ditandatangani  oleh  raja-
                raja, yaitu kontrak panjang (lang contract) dan pernyataan
                pendek (korte verklaring); lihat Mahadi, 1970, op.cit.

            13   Myrna A. Safitri, 2015, Indegenous Peoples in ASEAN: Indonesia,
                Asia Indegenous Peoples Pacth (AIPP) Foundation, hlm.6.
            14  Meskipun demikian  perlu  menjadi catatan  bahwa di  Bali,
                meskipun raja disebut sebagai titisan dewa, ia tidak berhak
                memiliki seluruh tanah di wilayah kerajaannya. ... Adapun
                yang mempunyai hak milik atas tanah justru perorangan/
                individu (warga desa, pejabat dan raja itu sendiri) ... lihat
                I  Gusti Ngurah  Tara  Wiguna,  2009,  Hak-Hak  Atas Tanah
                Pada Masa Bali Kuna Abad X-XI Masehi, Penerbit Udayana
                University Press, Denpasar, hlm.viii.
            15   Suhartono  W. Pranoto, 2001,  “Lunguh  dan Lurah:  Tetap
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158