Page 195 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 195

176   Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            nasional  (serta memberikan  pengakuan  terhadap hak
            ulayat),  dapat  diklasifikasikan  sebagai  interaksi  antara
            hukum negara  dengan hukum  adat  pada  fase integrasi.
            Seyogianya penelitian yang seksama perlu dilakukan untuk
            membahas  kelima  fase  tersebut dalam  perkembangan
            hukum adat di Indonesia.
                Tidak dapat dipungkiri bahwa persoalan tanah ulayat

            sejak masa Kolonial - langsung atau tidak langsung – telah
            menimbulkan konflik laten agraria, yang pada kasus-kasus
            tertentu berkembang menjadi sengketa ataupun perkara.
            Secara umum, spektrum konflik tanah ulayat itu – vertikal
            dan horizontal – cukuplah beragam, antara lain:

            1.   tanah ulayat yang diklasifikasikan sebagai tanah Negara
                seperti perkara di Jayapura dan Sumatera Utara; dan di
                pelbagai daerah yang terjadi dalam proses pendaftaran
                tanah;
            2.  adanya claim antara entitas hutan adat dengan hutan
                negara;
            3.  adanya  claim  tanah (hak)  ulayat  dengan  tanah hak
                yang  skala  besarnya  terjadi pada  areal  perkebunan

                (HGU);
            4.  adanya claim tanah ulayat dengan areal ijin (konsesi)
                pertambangan;
            5.  konflik  sehubungan dengan  penetapan wilayah adat
                sebagai  taman  nasional  ataupun kawasan  hutan
                lindung;
            6.  konflik wilayah adat antar masyarakat adat.
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200