Page 40 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 40

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  21


                  Pada masa Orde Baru keberadaan UU No. 5  Tahun
              1979  tentang Pemerintahan Desa  telah menyingkirkan
              keberadaan hutan adat termasuk hutan ulayat tersebut. UU
              ini mengakibatkan, “pertama, hilangnya kearifan lokal (sistem
              adat) dalam pengelolaan hutan oleh masyarakat nagari, kedua,
              pemiskinan masyarakat  nagari akibat  hilangnya  sumber
              ekonomi  atas hutan. Ketiga,  deforestasi akibat  hilangnya
              kontrol masyarakat nagari, terutama para pemangku adat di
              tingkat nagari atas aktifitas pembalakan kayu”.  28


              2.  Hak Ulayat Air
                  Hak  ulayat laut  dikenal luas  di  Kawasan  Timur
              Indonesia. Hak  ulayat laut berasal  dari  bahasa Inggeris,

              sea tenure  yang mengacu kepada  seperangkat hak  dan
              kewajiban timbal balik yang muncul dalam hubungannya
              dengan kepemilikan wilayah laut.
                  Menurut Ary Wahyono dkk  hak  ulayat laut adalah
                                            29
              seperangkat aturan atau  praktik  pengelolaan atau
              manajemen wilayah laut dan sumber daya yang terkandung
              di  dalamnya.  Perangkat hak  ulayat laut ini menyangkut
              siapa  yang  menguasai  wilayah,  jenis  sumber  daya  yang
              boleh ditangkap dalam  suatu wilayah  laut, dan  teknik
              mengeksploitasi sumber daya yang diperbolehkan.




              28  Nurul Firmansyah, Hutan Nagari atau Hutan Desa, diakses
                  dari www.Qbar.or.id
              29  Ary Wahyono et.al., 2000, Hak Ulayat Laut Di Kawasan Timur
                  Indonesia, Penerbit Media Presindo, Yogyakarta, hlm. 5.
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45