Page 38 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 38

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  19


                  mata mengharapkan pupuk penyubur dari bunga tanah;
              c.  hutan usaha dan  hutan perburuan yaitu  hutan yang
                  merupakan  tempat mengusahakan hasil  hutan.
                  Hutan tersebut letaknya di luar hutan pertanian dan
                  fungsinya sebagai penyedia hasil hutan seperti rotan,
                  damar, jelutung dan madu. Berburu biasanya mereka
                  lakukan dengan cara memasang ranjau; dan
              d.  hutan  bebas,  yaitu  hutan  yang  merupakan  hutan
                  kesepakatan yang bisa dimanfaatkan semua kelompok

                  kampung  dan  suku bagi keperluan jangka  panjang
                  seperti mendirikan rumah dan membuat perahu. Hutan
                  bebas ini jarang dijamah masyarakat suku Dayak.


                  Dari ke 5 (lima) klasifikasi hutan tersebut, empat di
              antaranya  secara  adat merupakan hak  setiap kampung,
              puak dan kelompok suku, sehingga nama hutan tersebut

              disesuaikan dengan nama kampung, dan kelompok suku
              pemegang hak ulayat atas wilayah tersebut. 25
                  Di Sumatera  Barat  pengertian  hutan  ulayat  berbeda
              dengan hutan adat. Kurnia  Warman mengatakan bahwa
              menurut “menurut Hukum Adat Minangkabau, pengertian
              hutan  adat lebih luas  dari  hutan  ulayat. Hutan  ulayat
              hanya merupakan salah satu dari berbagai jenis hutan adat

              menurut pemilikan dan penguasaannya”.
                                                   26

              25  ibid.
              26  Kurnia  Warman, “Hutan  Adat  di “persimpangan jalan”:
                  Kedudukan  hutan adat di  Sumatera  Barat  pada era
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43