Page 43 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 43
24 Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.
luar harus taat pada aturan hukum adat Kei. Atas dasar hal
itu, maka setiap orang harus menghormati dan menghargai
hak milik orang lain. Bagi orang luar yang akan berniat
untuk mengambil manfaat ulayat laut harus seizin orang
kay atau raja. Pengambilan manfaat pada lokasi-lokasi
yang ditandai hawear laut maupun lokasi yang telah
35
digunakan orang lain tidak diperbolehkan.
Ulayat laut di Kei dibagi 2 (dua), yaitu “wilayah laut
dangkal dan wilayah laut dalam. Antara kedua wilayah
itu terdapat bagian-bagian (zona) yang pembagiannya
didasarkan pada tingkat kedalaman, bentuk, fungsi dan
jenis sumber daya yang ada”. Berdasarkan hal tersebut
36
maka wilayah laut yang dikenal di wilayah Kei terbagi ke
dalam: 37
(a) Ruat met (waar) soin adalah kawasan pantai kering
pada saat air surut tertinggi, rata-rata selebar 0-10
meter dari garis batas daratan dengan kedalaman
35 Hawear laut disebut juga dengan sasi yang berasal dari
kata sanction (larangan). Istilah lain dari sasi adalah eha-
manee (masyarakat Kokorotan di Pulau Talaud); tiatiki
(Papua); yot (Kei Besar); yutut (Kei Kecil). Hawear atau sasi
adalah larangan yang bersifat melindungi sesuatu atau hasil
tertentu dalam batas waktu tertentu dan berlaku mengikat
untuk perseorangan maupun umum, J.P. Rahail dalam Sri
Wahyu Ananingsih, 2015, Perkembangan Eksistensi Hak
Ulayat Laut Di Kepulauan Kei Maluku Tenggara, Disertasi
(Ringkasan), Program Doktor Ilmu Hukum Universitas
Gadjah Mada, hlm. 71.
36 ibid, hlm.42.
37 J.P. Rahail dalam ibid, hlm. 42-44.