Page 51 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 51
32 Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.
Hak atas tanah adalah hak milik dan hak pakai, sementara
itu hak-hak agraria (hak yang bersifat sementara) adalah
hak membuka tanah, hak terdahulu (voorkeursrecht), hak
untuk menikmati/menggunakan.
4. Hak ulayat atas bahan galian.
Apakah bahan galian merupakan hak dari suatu
44
masyarakat adat? Masih terdapat perbedan pendapat
tentang hal tersebut. Sebuah surat dari Padang tertanggal
27 April 1898 yang dibuat oleh Insinyur Kepala Chef Dinas
Perkeretaapian merangkap Pertambangan Arang Sumatera
Barat yang ditujukan kepada Direktur Pengajaran,
Kerokhanian dan Kerajinan Pemerintah Belanda
menyatakan sebagai berikut: “Menurut adat Melayu di
Sumatera Barat seseorang yang memiliki kekuasaan atas
lahan tanah bahagian atas, juga memiliki kekuasaan atas
bahagian bawahnya, maka kepada Nagari-nagari yang
44 Bahan galian meminjam istilah yang digunakan oleh UU
Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertambangan. Di dalam UU ini disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan ‘bahan galian’ adalah unsur-unsur kimia,
mineral-mineral, biji-biji dan segala macam batuan termasuk
batu-batu mulia yang merupakan endapan-endapan alam.
Dalam perkembangannya, pengaturan tentang ‘bahan
galian’ tersebut ditindaklanjuti dengan beberapa undang-
undang, yaitu: UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan
Gas Bumi, UU No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi
sebagaimana diubah dengan UU No. 21 Tahun 2014 tentang
Panas Bumi, UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara, dan UU No. 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan.