Page 52 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 52

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  33


              lahan tersebut termasuk  daerah  lingkungannya  nagari-
              nagari  tersebut  harus diberikan  restitusi,  jika dilakukan
              eksplorasi pertambangan arang ombilin di lahan tersebut.”
              Berdasarkan keterangan  tersebut maka  perlu  dilakukan
              penelitian lebih lanjut apakah hak ulayat di Sumatera Barat
              mencakup juga bahan  galian (tambang)  yang berada  di
              bawah tanah.

                  Di  Papua, berdasarkan Peraturan Daerah Khusus
              Provinsi Papua  No.  23  Tahun  2008  tentang  Hak  Ulayat
              Masyarakat  Hukum  Adat  dan  Hak  Perorangan  Warga
              Masyarakat  Hukum  Adat  Atas Tanah;  tidak secara  tegas
              menyatakan hal  tersebut. Pasal  1  angka 6 Perdasus
              tersebut menyatakan:  “Hak Ulayat masyarakat hukum
              adat atas  tanah adalah  hak  persekutuan  yang dipunyai

              oleh masyarakat hukum adat tertentu atas suatu wilayah
              tertentu yang merupakan lingkungan hidup para warganya
              yang  meliputi  hak  untuk  memanfaatkan  tanah  berserta
              segala  isinya (garis bawah  dari  Penulis)  sesuai dengan
              peraturan perundang-undangan.
                  Meskipun Pasal 1 Perdasus itu  dapat  ditafsirkan

              bahwa hak  ulayat masyarakat  adat meliputi juga bahan
              galian  (tambang)  namun  Pasal  lain  terlihat  seperti
              menegasikannya. Pasal 10 ayat (4) berbunyi: “Pelepasan hak
              ulayat masyarakat hukum adat dan atau hak perorangan
              warga masyarakat hukum adat atas tanah termasuk semua
              bangunan dan tanaman tumbuh serta sumber daya alam
              lainnya yang ada di atas tanah hak ulayat masyarakat hukum
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57