Page 95 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 95

76    Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            MD  tentang pengertian politik  hukum untuk  melihat
            hukum yang dibentuk itu apakah netral atau tidak. Guru
            Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia itu
            mengatakan, “politik hukum meliputi proses pembuatan
            dan  pelaksanaan hukum  yang  dapat menunjukkan  sifat
            dan ke arah mana hukum akan dibangun dan ditegakkan”.
                                                                3
            Namun, “dalam  prakteknya hukum kerapkali  menjadi
            cermin  dari  kehendak pemegang  kekuasaan politik
            sehingga  tidak  sedikit  orang  yang  memandang bahwa

            hukum sama dengan kekuasaan”. 4
                Bertolak dari  pengertian  politik  hukum oleh  ketiga
            Guru Besar Hukum Tata Negara tersebut, maka persoalan
            politik  hukum  tanah  ulayat  berarti membahas  tentang
            bagaimana kebijakan ‘penguasa’  dalam mengatur  tanah

            ulayat  melalui  pembuatan/penggantian  aturan  hukum
            agar penguasaan, penggunaan  atau pemanfaatan  tanah
            ulayat tersebut sesuai dengan tujuan politik penguasa.
                Dalam  perkembangan  sejarah,  garis  politik  tersebut
            merentang  dari  konsepsi  komunalistik  pada  feodalistik
            dan kemudian liberalistik/kapitalistik. Meskipun terdapat

            3 (tiga) model konsepsi  namun  garis  politik  tersebut
            tidaklah mutlak berdiri  sendiri,  tetapi bisa  saja berlaku
            beriringan pada rentang waktu yang sama.




            3   Moh. Mahfud MD, 1998,  Politik Hukum di  Indonesia,
                Penerbit LP3ES, Jakarta, hlm. 9.
            4   ibid, hlm.13.
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100