Page 147 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 147
ala petani. Karet dianggap sebagai tanaman yang “haram”
dibudidayakan di atas tanah okupasi. Hal ini disebabkan karet
dianggap sebagai simbolisasi tanaman perkebunan, bukan
tanaman petani.
Kelembagaan produksi pasca okupasi diarahkan pada
pemenuhan kebutuhan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang rumah tangga petani. Kebutuhan jangka
pendek direpresentasikan oleh tanaman semusim seperti
jagung, kacang-kacangan, singkong, dan padi. Kebutuhan jangka
menengah direpresentasikan tanaman buah seperti pisang,
jengkol dan petai dan beberapa tanaman perkebunan seperti
cokelat. Sedangkan kebutuhan jangka panjang direpresentasi-
kan tanaman kayu-kayuan seperti albasia dan kelapa.
Organisasi Pra-Okupasi Pasca Okupasi
Produksi
Pola Tanam • Dominan tanaman • Polikultur, yaitu
karet perkebunan mengkombinasikan
(monokultur). tanaman semusim
Tanaman semusim dengan tanaman
hanya ditanam tahunan/keras dan
petani penggarap tanaman buah.
pda sela-sela
tanaman karet.
Jenis • Tanaman • Tanaman padi sawah
tanaman monokultur karet • Tanaman semusim:
• Tanaman semusim singkong, ubi, jagung.
yang biasa • Tanaman buah:
dibudidayakan oleh mangga, pisang,
petani antara lain: kedondong, durian,
padi, ubi dan pisang • Tanaman
tahunan/keras:
albasia (sengon),
petai, kelapa, mahoni.
• Tanaman perkebunan:
cokelat, kopi.
Tabel 25. Perbandingan Kelembagaan Produksi Pertanian Pra & Pasca
Okupasi Lahan di OTL Pasawahan
133