Page 148 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 148
Secara konseptual kelembagaan tani sudah mengarah
pada perlunya tanaman konservatif terhadap tanah okupasi.
Hal ini dilakukan pada tanaman kayu di kawasan dengan
kemiringan tajam. Tujuan penanam kayu untuk membentuk
daerah tangkapan air di tanah-tanah yang curam. Konsep-
tualisasi mengenai kelembagaan produksi yang bersifat
konservasi hingga saat ini masih belum banyak terealisasi
dengan baik. Orientasi penataan kelembagaan produksi pasca
okupasi masih lebih banyak diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan sehari-hari saja.
Relasi Gender dalam Kelembagaan Produksi dan
Distribusi Pasca Okupasi di Pasawahan
Sebelum membahas relasi gender dalam akses dan
kontrol kelembagaan produksi-distribusi di Pasawahan, ada
baiknya diamati pembagian kerja di lapangan, sesuai kalender
musim berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des
Macul selama 2 minggu o/ suami Dua minggu setelah tandur, padi disiangi o/ istri Penyiangan kedua o/ istri 10 – 15 Mei Panen o/ istri & suami Tebar benih o/ istri & suami Macul selama 2 minggu o/ suami Tandur padi o/ istri Penyiangan kedua o/ istri
Istri mengirim makanan (nyangu) Mupuk o/ suami & istri Pemupukan kedua o/ istri & suami Transaksi penjualan o/ istri Istri mengirim makanan (nyangu) Setelah 2 minggu disiangi o/ istri Pemupukan kedua o/ istri & suami Transaksi penjualan o/ istri
Padi (tanaman utama) Tandur o/ istri Penyemprotan o/ suami Penyimpanan uang hasil panen o/ suami Dipupuk o/ suami & istri Penyemprotan o/ suami Penyimpnanan uang hasil panen o/suami
Kacang panjang Ditanam bersamaan dgn tandur padi o/ istri (Januari akhir) Ditanam bersamaan dgn tandur padi o/ istri
Ditanam bersamaan dgn penanaman padi o/ istri (Januari akhir) Panen bersama dgn Ditanam bersamaan dgn tandur padi o/ istri Panen bersama dgn
Jagung padi padi o/ istri
134