Page 237 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 237

dikepung oleh tiga jenis penguasan tanah dalam skala besar,
             yakni penguasaan atas kawasan hutan produksi oleh Perhutani
             dan penguasaan atas dua areal HGU perkebunan oleh PT.
             Karyadeka Lestari (PT. KAL) dan PT. Perkebunan Nusantara
             IX (PTPN IX). Sementara dari segi kondisi kesejahteraan,
             masyarakat Trisobo kebanyakan masih belum sejahtera,
             dengan jumlah keluarga yang termasuk dalam kategori
             prasejahtera mencapai 50,55% (Kecamatan Boja dalam Angka,
             tahun 2008)”.
                   Konflik yang paling menonjol adalah antara masyarakat
             dengan PT. KAL berkaitan dengan areal HGU perusahaan
             ini seluas 149,3 ha. Di anaranya, 131,1 ha di Trisobo, sisanya
             seluas 18,2 ha berada di desa Kertosari. Konflik ini terus
             bertambah runyam ketika aparat kepolisian menangkap para
             petani-petani miskin pelaku reklaiming dan menghadapkan-
             nya ke depan meja pengadilan. Mereka pun diadili dan kemu-
             dian ditahan di Lembaga Pemasyarakatan atas tuduhan pene-
             bangan dan pencurian pohon milik PT KAL, dan bukan atas
             tindakan penguasaan tanah yang mereka lakukan. Pilihan
             reklaiming masyarakat beralas argumen sejarah dari masa-
             masa yang lebih panjang, bukan sekedar hal yang tiba-tiba
             saja.


             Sekilas Sejarah Agraria Trisobo
                   Tentu soal agraria tidak bisa dilepaskan dari sejarah
             penguasaannya di masa lalu, terutama kronologi proses
             perpindahan penguasaan tanah. Desa Trisobo mengandung
             beberapa dinamika penting dalam hal ini. 80
                   Pada tahun 1870, Pemerintah Hindia Belanda menge-
             luarkan Undang-Undang Agraria atau Agrarisch Wet sebagai
             alat legitimasi untuk menguasai tanah-tanah jajahan. Dalam


                 80  Bagian ini disusun berdasarkan keterangan warga.

             223
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242