Page 232 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 232
batasan waktu, data dan jangkuan referensial atas masalah
ini, belum memungkinkan kajian ini mengupasnya lebih jauh.
Respon atas Konflik
Setelah mengamati dan menaganalisis kelompok-ke-
lompok masyarakat yang terlibat konflik pasir besi ini dapat
dipilah menjadi empat kategori:
- Kelompok Pendukung Penambangan
Kelompok pendukung penambangan terdiri dari orang-
orang yang berkepentingan dengan proyek ini demi keuntung-
an sosial-ekonomi-politik pribadi-pribadi. Dari pengamatan
di lapangan kelompok ini adalah kelompok free-rider yang me-
manfaatkan keadaan yang ada. Beberapa orang tokoh peng-
gerak yang disebut warga sebagai tokoh pendukung penam-
bangan adalah eks-penolak penambangan dan sekarang justru
menggerakkan warga di desa Karangwuni (yang jauh dari
lahan pasir lokasi penambangan) dan beberapa desa lain untuk
melawan kelompok kontra penambangan. Singkatnya, kelom-
pok ini tidak terikat dengan lahan dan sumber agraria (lahan
pasir) secara langsung. Kelompok ini beralasan bahwa penam-
bangan adalah investasi bagi pembangunan daerah. Dengan
mega proyek lahan pasir, maka, pertama, akan membuka
lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Kedua, jika
mega proyek berjalan maka akan diikuti dengan perbaikan
infrastruktur di sekitarnya. Ketiga, setiap proyek besar pasti
akan diikuti dengan dana sosial semcam CSR dan Comdev
yang akan berguna bagi perbaikan sosial-ekonomi masyarat
di sekitar proyek. Keempat, keberhasilan proyek akan mem-
bawa serta kemajuan bagi daerah tempat proyek itu berjalan.
- Kelompok Penolak Penambangan
Para penolak penambangan adalah terutama orang-orang
yang terikat dengan tanah/lahan pasir yang menjadi objek
218