Page 229 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 229
semata. Munculnya pemimpin petani yang memiliki wawas-
an kosmopolit seperti Widodo, Supriyadi, Sukarman, Sudiro,
dkk yang menjadi pimpinan teras PPLP yang mampu ber-
komunikasi dengan beragam jaringan, memiliki kemampuan
organisatoris dan daya cerna yang baik tentang wacana politik
lokal dan nasional, menunjukkan bagaimana tingkat intelek-
tualitas mereka termasuk saat merumuskan beragam aksi dan
perlawanan yang canggih dan tidak konvensional.
Pilihan taktik-taktik utamanya sangat beragam dan
mengisi banyak arena pertarungan, di media, hukum, aksi
massa, mobilitas politik warga, tokoh ulama dan masyarakat,
kampanye film dokumenter hingga pementasan teater menun-
jukkan keluasan perspektif kaum petani PPLP. Basis sosial
gerakan perlawanan PPLP juga merupakan campuran antara
unsur desa-kota, baik dalam arti fisik maupun dalam berbagai
urat nadi, organ dan kegiatan gerakan. Warga petani Kulon
Progo yang tergabung di PPLP tidak semua murni dari pedesa-
an tetapi juga sebagian telah lama tinggal di kota dan kembali
ke desa untuk bergabung mengelola lahan pasir bersama sau-
dara-saudara mereka. Fenomena ini memperlihatkan bentuk-
bentuk lain dari model gerakan sosial pedesaan terdahulu dan
lebih mirip pada ciri-ciri gerakan sosial baru sebagaimana
diuraikan Fauzi (2005), Webster (1997), dan Petras (2004).
- Aktor dan Kontestasi Kepentingan
Merunut pada konteks lahirnya perlawanan dan peno-
lakan kelompok PPLP, terlihat bahwa proyek penambangan
pasir merupakan pintu masuk penetrasi kapital yang hendak
mengeksklusi sumber produksi petani dan basis subsistensi
yang merupakan hasil dari tata pengolahan dengan teknologi
yang ditemukan sendiri. Sebagaimana dikatakan Sitorus
(2002) salah satu lahan subur dari munculnya konflik agraria
dan perlawanan petani dimulai dari usaha-usaha dipisahkan-
nya antara subyek atau pelaku (baca: petani) dari obyek atau
215