Page 45 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 45

Klasifikasi Kesejahteraan
                  Indikator
                               Atas    3   Menengah   2    Bawah    1
                                                         Tidak punya
                             Punya         Punya         lahan jami,
               Lahan    5    lahan jami    15   lahan jami   10   tani hanya   5
                             5-10 ha       < 2ha         dari lahan
                                                         garap
               Tenaga   4    Punya     12   Tenaga   8   Kerja di lahan   4
               Kerja         Buruh         kerja sendiri   orang lain

               Papan/        Permanen      Semi          Gubuk, tidak
               Rumah    3    mewah     9   Permanen   6   permanen   3
                                           Puskesmas,
                             Dokter, RS
               Kesehatan   2           6   Dokter    4   Jankesmas   2
                             besar
                                           Umum
                             Lebih
               Sumbangan   1   mampu   3   sedang-   2   Menyumbang   1
               Sosial                      sedang saja   tenaga
                             bersedekah
                   Jumlah         45          30              15

                   Range         45-36         26 – 35       15 – 25
                Tabel 5. Klasifikasi Kesejahteraan Warga Rumah Tangga Petani,
                                    Desa Sukatani

             Perbandingan Kesejahteraan
                   Berbeda dengan di Dangiang yang dapat mengalami 3
             musim panen dari pola tanam tumpangsari, pola pertanian
             dimana tanaman hortikultur menjadi pilihan utama di
             Sukatani sangat bergantung pada kondisi iklim yang pada
             gilirannya turut mempengaruhi kondisi kesejahteraan petani.
             Pada musim kemarau (halodo), kecuali petani kaya, umumnya
             petani yang menggarap di areal garapan (okupasi) tidak dapat
             mengolah lahannya secara maksimal karena sulitnya men-
             dapatkan air. Selain faktor iklim, relasi modal antara petani
             dengan bandar yang tidak setara, dimana bandar akhirnya
             bisa menentukan harga penjualan hasil panen secara sepihak,
             sangat mempengaruhi tingkat pendapatan petani. Pola per-
             tanian hortikultura membutuhkan modal untuk keperluan
             pengadaan bibit, pupuk dan obat-obatan khususnya untuk
             beberapa jenis komoditas seperti tomat, kol dan sebagainya.


             31
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50