Page 74 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 74
Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria 61
per hektar per tahun! Contoh lain, untuk per meter kubik
kayu, dihargai Rp. 12.500 (dua belas ribu lima ratus rupiah)
oleh perusahaan, padahal jika masyarakat menjual kayu
yang sudah dibersihkan kepada pembeli kayu yang datang
ke kampung mereka, per meter kubik dihargai dengan Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai dengan Rp. 1.500.000,-
(satu juta lima ratus ribu rupiah).
Dampak negatif tersebut mengindikasikan
kekurangsiapan pemerintah menyusun peraturan yang
komprehensif terkait: (1) tata cara melakukan negosiasi dengan
MHA melalui free, prior and informed consent (FPIC) sesuai
aturan main dalam berbagai konvensi internasional; dan (2)
pedoman penetapan ganti kerugian/imbalan untuk tanah
ulayat yang dimanfaatkan oleh perusahaan. Ganti kerugian
yang hanya didasarkan pada nilai ekonomis tanah tidak dapat
diterapkan dalam kasus tanah ulayat. MHA memberikan nilai
sosial-budaya dan magis-religius secara khusus di samping
nilai ekonomis tanahnya. Jika dikehendaki, pedoman FPIC
dapat dikembangkan berdasarkan konvensi internasional
dan pedoman-pedoman yang sudah ada. Dengan FPIC, MHA
dapat memberikan persetujuan, mengusulkan perubahan,
atau menolak, berdasarkan informasi yang disampaikan dalam
tahap awal, yang menjelaskan secara komprehensif kegiatan
yang akan dilakukan di atas tanahnya, meliputi dampak positif
maupun dampak negatif yang mungkin timbul terkait dengan
kegiatan tersebut. Penentuan besarnya ganti kerugian tanah
ulayat juga dapat merujuk pada pengalaman-pengalaman
negara-negara lain.