Page 78 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 78

Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria  65


              tanah,  pemberian  sertipikat terhadap tanah  -  tanah  yang
              sudah dimiliki masyarakat yang antara lain merupakan Tanah
              Obyek Landreform era sebelumnya, juga dimasukkan sebagai
              aset reform, melalui program “Legalisasi Aset”.
                  Berbagai  pengalaman  program  LR maupun  RA  tahun
              2005, menjadi pertimbangan penyusunan R Perpres RA yang
              lebih  komprehensif.  Secara  hukum,  bagaimana  kedudukan

              Perpres RA ini? Mestinya  yang ideal  adalah RUU  tentang
              Pertanahan (RUUP) yang didalamnya memuat tentang prinsip
              - prinsip RA itu diterbitkan terlebih dahulu. Namun karena
              RUUP dan  R  Perpres  RA dilandasi  dengan  semangat  yang
              sama, yakni mewujudkan amanat Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945
              dan  prinsip -prinsip PA-PSDA, kekhawatiran bahwa kedua
              peraturan tersebut tidak sejalan, dapat ditepis.

                  Urgensi penerbitan Perpres tentang Tata Cara Penyelesaian
              Penguasaan  Tanah  yang Berada  di Dalam Kawasan Hutan
              didorong oleh kenyataan bahwa hak untuk memperoleh akses
              dan menguasai tanah tidak selalu dapat dijangkau oleh setiap
              orang  walaupun  hal  itu  dijamin  dalam Pasal  28  H  ayat  (4)
              UUD Negara RI Tahun 1945 dan UU No. 11 Tahun 2005 tentang

              Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Hal ini terutama dialami
              oleh masyarakat yang secara de facto sudah menguasai tanah
              selama  puluhan tahun,  namun  letak tanah  secara  de jure
              berada di dalam kawasan hutan yang penetapannya barangkali
              dilakukan belakangan.

                  Bagaimana  perlindungan  dan kepastian hukum bagi
              kelompok masyarakat ini? Undang -  Undang  terkait
              permasalahan ini,  yakni UU  Nomor 5  Tahun 1960 (UUPA
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83