Page 76 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 76

Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria  63


                                     CATATAN:
                  Sebagai   kelanjutan  dari   pemikiran   tentang
                  penghormatan  dan  perlindungan bagi masyarakat
                  hukum adat  yang  tanahnya dimanfaatkan  oleh
                  pihak lain  untuk berbagai kegiatan  dapat  dibaca
                  tulisan Maria SW Sumardjono “Kompensasi  yang
                  Adil  atas Pemanfaatan  Tanah Ulayat Masyarakat
                  Hukum  Adat: Belajar  dari Kasus  MIFEE”,  makalah
                  untuk IACN Conference on Socio Legal Studies “Legal
                  Reform in Indonesia: Towards Justice”, Yogyakarta 6-7
                  September.




              3.  Menghadirkan Negara* *

                  Agenda prioritas Nawacita yang kelima mengamanatkan
              negara untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mendorong
              Landreform dan program kepemilikan tanah 9 juta Ha. Dalam
              rangka  mewujudkan penataan  kembali penguasaan  dan
              pemilikan  tanah  itu  diharapkan  bahwa  konflik  penguasaan
              tanah  sekaligus dapat diselesaikan.  Dua  kebijakan  yang
              sudah disusun adalah Rancangan Peraturan Presiden tentang

              Reforma Agraria dan Rancangan Peraturan Presiden tentang
              Tata Cara Penyelesaian Penguasaan  Tanah  yang Berada  di
              Dalam Kawasan Hutan.
                  Bukan suatu kebetulan jika kedua R. Perpres itu didorong
              terbitnya  dalam  waktu  yang hampir bersamaan. Keduanya
              berkaitan  erat  karena  dilandasi  semangat yang  sama, yaitu

              menghadirkan negara  untuk menyejahterakan masyarakat



              *   Kompas, 23 September 2016
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81