Page 7 - Sinar Tani Edisi 4095
P. 7
7
Edisi 16 - 22 Juli 2025 | No. 4095 Tahun LV
Lahan Kering, pertama yang harus dibenahi adalah
Menurut
langkah
Mastur,
soal benih. “Kalau benihnya kuat,
tahan kekeringan, tahan hama, dan
Harapan Baru cocok untuk jenis tanahnya, maka
separuh masalah sudah selesai,”
ujarnya.
Ia mencontohkan, beberapa jenis
jagung hasil rekayasa genetika yang
Swasembada sudah dilepas dalam beberapa tahun
terakhir cocok untuk lahan kering.
Misalnya, jagung NK7328s-Bt11xGA21
atau NK6172-Bt11xGA21K603 yang
mempuyai kemampuan bertahan
hidup dan tetap menghasilkan
Dengan sentuhan teknologi, lahan kering meskipun tanah cepat kering dan
cuaca sulit ditebak.
yang dulu ditakuti kini berubah jadi harapan Teknologi bioteknologi seperti ini
baru. Bukan cuma bertahan, tapi jadi membuat tanaman bisa ‘beradaptasi’
tumpuan swasembada pangan Indonesia. lebih cepat. “Jadi, bukan lagi petani
diri
menyesuaikan
harus
yang
Selama ini kekeringan, tanah masam, dan dengan alam, tapi tanamanlah yang
curah hujan tak menentu pada lahan kering belajar beradaptasi dengan kondisi,” rendah. Karena itu, pemupukan
katanya.
harus dilakukan secara cermat.
sering dicap sebagai momok dalam pertanian. Tapi punya benih unggul saja Bukan asal tabur, tapi sesuai
belum cukup. Tanpa air, tanaman kebutuhan. Pupuk organik seperti
tetap tak bisa tumbuh. Di sinilah kompos digabungkan dengan
api di tangan orang yang Gorontalo dan Lampung misalnya, pentingnya infrastruktur dan pupuk kimia seperti NPK, ditambah
tepat, bahkan gurun bisa cocok untuk jagung. Di Jawa Timur teknologi pendukung. Berbagai pupuk hayati seperti mikoriza.
jadi kebun. Lahan yang dan NTB, kedelai bisa dikembangkan solusi yang kini sudah tersedia dan Semua disesuaikan dengan hasil uji
kerap dianggap ‘tak lebih serius. Di NTT dan Sulawesi, bisa diterapkan di lahan kering. Mulai tanah. Bahkan, penempatan pupuk
punya harapan’ itu justru padi gogo punya potensi besar. dari pembuatan embung untuk pun diatur sedemikian rupa agar
Tbisa jadi kunci menuju Belum lagi cabai, bawang merah, menampung air hujan, penggunaan langsung diserap akar hemat dan
masa depan pertanian Indonesia. dan tebu. Sayangnya, produktivitas pompa tenaga surya, sampai irigasi efektif.
“Asal tahu caranya, lahan kering masih belum maksimal. Salah satu tetes yang sangat hemat air. Untuk pengendalian hama dan
bisa jadi sangat produktif,” kata penyebabnya adalah varietas benih Bahkan ada sistem pengolahan penyakit, pendekatannya juga lebih
Mastur, Dosen sekaligus Kepala yang belum adaptif dan minimnya tanah seperti “minimum tillage” ramah lingkungan. Pestisida alami
Laboratorium Bioteknologi di infrastruktur. yang membantu mempertahankan dari bawang putih atau daun mimba,
Polbangtan Yogyakarta-Magelang Karena itu, Mastur mengungkap- kelembapan tanah lebih lama. tanaman refugia seperti bunga
saat webinar Optimalisasi Benih kan, kondisi ini yang coba diperbaiki “Sekarang bukan zamannya lagi matahari untuk menarik musuh
Berkualitas dan Dukungan Sapras di lewat program transformasi cuma mengandalkan hujan. Kita alami hama, hingga sistem rotasi
Lahan Kering, yang diselenggarakan pertanian lahan kering. Bahkan, harus aktif mengatur air,” ujar tanam semua mulai diterapkan. “Kita
Tabloid Sinar Tani, Rabu (9/7). Pemerintah menargetkan kawasan Mastur. ajak petani untuk tidak bergantung
Lahan kering di Indonesia ini menjadi penyangga utama Di sisi lain, lahan kering umum- pada bahan kimia berlebihan,” kata
tersebar luas dan beragam. Di swasembada pangan nasional. nya punya kesuburan tanah yang Mastur. Gsh/Yul
Pompa Tenaga Surya, pada energi fosil," tambah Ardiyanto.
perusahaan
asal
LORENTZ,
Solusi Hijau Jerman yang berdiri sejak 1993,
menjadi
dalam
pionir
telah
pengembangan pompa air tenaga
surya. Di Indonesia, LORENTZ hadir
Atasi Krisis Air sejak 2007 melalui PT Suryaqua
Teknologi
Indonesia
sebagai
distributor tunggal. Hingga kini, lebih
dari 10.000 unit telah terpasang di
30 provinsi dan menjangkau jutaan
penerima manfaat.
Keunggulan utama pompa
Indonesia terus menghadapi tantangan LORENTZ antara lain efisiensi tinggi,
menghasilkan debit air 30% hingga
serius dalam pasokan air, terutama di wilayah 1000% lebih banyak dibandingkan
pertanian kering dan terpencil. Data tahun 2023 produk sejenis. Selain itu, teknologi
pemantauan jarak jauh LORENTZ
menunjukkan, lebih dari 4,39 juta jiwa terdampak Global memudahkan pengelolaan
langsung kekeringan yang berkepanjangan. sistem secara real-time.
Sistem ini juga dirancang off-grid
Krisis ini tidak hanya menghambat produktivitas dan tahan terhadap kondisi ekstrem,
pertanian, tetapi juga memperburuk akses dengan masa pakai lebih dari 20
masyarakat terhadap air bersih. tahun dan perawatan yang minimal. menciptakan efisiensi ekonomi.
Di Kenya, para petani mencatat
Di lapangan, teknologi LORENTZ
telah memberikan dampak nyata. penghematan besar dalam biaya
Misalnya di NTT, lebih dari 200.000 operasional setelah beralih ke
enanggapi kondisi Pompa tenaga surya menawarkan warga kini memiliki akses ke air teknologi ini. Untuk Indonesia,
ini, Direktur PT banyak keunggulan. Berbasis energi bersih berkat instalasi pompa surya. sistem ini mendukung pencapaian
Suryaqua Lorentz matahari yang melimpah dan Di Papua, sistem irigasi berbasis Sustainable Development Goals
Indonesia, Ardiyanto tidak menghasilkan emisi karbon, tenaga surya meningkatkan hasil (SDGs), khususnya pada poin Akses
Indrakusuma, S.ST, teknologi ini menjadi pilihan ideal hortikultura lokal. Sementara di Air Bersih dan Energi Terjangkau.
M, menegaskan untuk pertanian berkelanjutan. Purworejo dan Bali, petani berhasil Bagi petani, keuntungan utama
pentingnya solusi inovatif dan Pompa jenis ini mampu bekerja meningkatkan produktivitas adalah akses air yang stabil, nol
ramah lingkungan dalam menjawab mandiri tanpa listrik atau solar, pertanian secara signifikan. “Dengan biaya listrik atau bahan bakar, dan
tantangan tersebut. “Pompa air sehingga sangat cocok untuk irigasi yang lebih andal, potensi sistem yang nyaris bebas perawatan.
tenaga surya menjadi alternatif yang desa-desa terpencil. "Penggunaan tambahan produksi beras di Jawa Sementara bagi pemerintah,
sangat relevan untuk wilayah yang pompa air tenaga surya tidak hanya Tengah saja bisa mencapai 1,2 hingga teknologi ini menjadi solusi efektif
tidak terjangkau listrik PLN dan menyuplai air untuk irigasi, tetapi 1,5 juta ton per tahun,” ujar Ardiyanto. dan terjangkau untuk membangun
menghadapi keterbatasan bahan juga mendukung gaya hidup ramah Selain manfaat lingkungan, infrastruktur air di daerah kering.
bakar,” ujarnya. lingkungan tanpa ketergantungan pompa tenaga surya juga Herman/Yul