Page 114 - Buku Guru PJOK KLS-V
P. 114

tidak menggunakan bantalan jari mereka, guru akan memfokuskan kembali guru
                   sebaya pada apa yang harus dicari. Bagaimanapun, pengamatan yang cermat tentang
                   bagaimana peserta didik menanggapi tugas harus memandu tanggapan dan umpan
                   balik guru kepada mereka.
                       Menjadi guru yang terampil dalam keenam pendekatan instruksional cukup sulit
                   dan membutuhkan banyak waktu untuk berlatih. Meskipun beberapa pendekatan
                   tidak langsung pada awalnya tampak mudah, pada kenyataannya pendekatan tersebut
                   sulit. Merancang pengalaman belajar yang bermakna untuk semua peserta didik itu
                   rumit. Namun, penggunaan pendekatan tidak langsung membawa peserta didik ke
                   tempat yang berbeda — di mana mereka menjadi seniman pembelajaran mereka
                   sendiri.


                      Ringkasan

                      Pendekatan instruksional dapat didefinisikan sebagai interaksi yang direncsiswaan
                      antara guru dan peserta didik yang dirancang untuk menghasilkan pencapaian
                      serangkaian hasil pembelajaran. Keunikan dari setiap pendekatan instruksional
                      berkisar pada sejauh mana peserta didik terlibat dalam pengambilan keputusan
                      yang berlangsung dalam pembelajaran. Enam pendekatan instruksional (diringkas
                      dalam Tabel 9.1) berkisar dari instruksi langsung hingga tidak langsung.
                         Pendekatan interaktif efektif ketika peserta didik mempelajari teknik
                      keterampilan tertentu. Pendekatan pengajaran tugas berguna saat meminta
                      peserta didik mempraktikkan keterampilan yang telah mereka pelajari. Pengajaran
                      sebaya memupuk kerja sama dan memberikan latihan dan umpan balik berulang
                      untuk peserta didik. Pendekatan penemuan terbimbing merangsang pemikiran
                      dan keterlibatan peserta didik pada tingkat kognitif. Pembelajaran kooperatif
                      mengembangkan       keterampilan    hubungan     kelompok,    serta   merangsang
                      keterlibatan kognitif. Pendekatan yang dirancang siswa mendorong kreativitas
                      dan daya cipta, mereka melibatkan peserta didik dalam menciptakan pengalaman
                      belajar mereka sendiri.

                         Setiap pendekatan memiliki kekuatannya sendiri dan masing-masing
                      membutuhkan keterampilan peserta didik dan guru yang berbeda. Strategi mana
                      yang dipilih tergantung pada tujuan guru. Salah satu tantangan yang dihadapi
                                k    keter
                      peserta didik dan mereka sendiri serta mencocokkannya dengan tujuan pelajaran.
                      Idealnya, selama beberapa minggu, baik guru dan peserta didik belajar untuk
                      bekerja secara efektif, tidak peduli strategi pembelajaran mana yang dipilih.
                      Terlepas dari pendekatan yang digunakan, perkembangan pengalaman belajar
                      selalu didasarkan pada respon peserta didik terhadap tugas yang diberikan.
                      Dengan demikian, kemampuan mengamati guru sangatlah penting.






                           Buku Panduan Guru
                   108        Anak Aktif Bergerak-Pendekatan Reflektif untuk Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk SD Kelas V
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119