Page 113 - Sejarah Daerah Lampung
P. 113
94
Sebagaimana kita ketahui bah\\<a akibat p_engaruh Revolusi Pebruari
1845 di Perancis, maka di negeri Belanda terjadi pula pergeseran ke-
kuasaan, di mana kemudian kaum liberal tampil .ke depan memegang
pemerinahan. Mereka kemudian mengintroduksi politik yang sesuai
dengan kepentingan kaum modal Belanda, yaitu membuka Indonesia
untuk dijadikan investasi modal mereka. Dijelaskan kemudian dengan
apa yang kita kenal dengan sejarah kolonialisme Belanda di Indonesia
dengan Culture Stlesel. Daerah Lampung dengan tanahnya yang luas
dan subur merupakan daerah yang baik untuk maksud tersebut. Kare-
na itu pematahan perlawanan rakyat di sini hams dilaksanakan. Maka
dikirimkanlah ekspedisi penaklukkan yang besar dibawah pimpinan
Kolonel Welesson yang dibantu oleh Mayor Nauta, Mayor Van Oosta-
de dan Mayor AWP Weitsel. Pasukan ekspedisi Weleson ini ke Lam-
pung dengan 9 buah kapal perang, 3 buah kapal angkut peralatan dan
berpuluh-puluh perahu mayang dan yang pendaratan dilakukan pada
tanggal 10 Agustus 1856 di daerah pulau Sikepal (daerah Teluk Tan-
jung Tua) dan baru selesai pada keesokan harinya.' Pada tanggal 12
Agustus 1856 diumumkan SOB dan dikeluarkan pula· ultimatum ke-
pada Raden Intan II dan pimpinan rakyat lainnya, supaya menyerah-
kan diri dalam tempo lima hari.
Kisah operasi ekspedisi Kolonel Welesson ini diuraikan secara
detail oleh Mayor AWP Weitsel .dalam bukunya yang berjudul:
"Schetsen uits · Oorlogsche leven in Ned. Indie De Lampong5che in
1856" yang pada pokoknya mengemukakan antara lain sebagai beri-
kut:
1. Setelah memperkirakan bahwa Raden lntan II tidak akan me-
~yerah, ritaka pada tanggal · 13 Agustus 1856 pasukan Belanda
mulai bergerak dari daerah pendaratan di Sikepal dan sesampai di
Banding dan Canti menerima laporan dari Kapteli Kohler,. Geza-