Page 117 - Sejarah Daerah Lampung
P. 117
98
puran yang kemudian terjadi tanggal 9 -September 1856 pasukan
Belanda berhasil pula menewaskan Wak Maas .yang berani itu.
Pada hari itu juga Haji Wakhya teman seperjuangan beliau yang
tertangkap duluan menjalani hukuman mati. Kepala l;>eliau di-
penggal dan secara kejam dipancungkan di sebuah tonggak di Ku- ·
nyaian oleh Belanda dengan maksud untuk menakuti penduduk.
Tapi perlawanan rakyat masih terns berlarigsung, terhadap Belan-
da di Lampling, walaupun tidak terorganisasi;
Diceritakan selanjutnya, bahwa pasukan Raden lntan II sudah ter-
pecah-pecah dalam kantong-kantong dan mengalami penderitaan
akibat dikejar terns menerns oleh pasukan Belanda. Untuk semen-
tara mereka melanjutkan pula taktik desas-desus yang menye-
. satkan untuk mengelabuhi pihak Belanda tentang kedudukan Ra-
den lntan II dan pemimpin-pemimpillnya yang masih belum ter-
tangkap. Karena itu Kolonel Weleson pernah tertipu dengan me-
ngirimkan pasukan operasi ke seberang Way Sebmpung untUk
menangkap Raden lntan II yang dikabarkan berada di. sana, yang
temyata tidak ada. Begitu juga Weitzel pemali terkecoh pula ~
tuk mengirimkan armada guna mengepung Singa Bnmta yang di-
katakan berdiam di pulau Sebesi, temyata hanyalah tipuan belaka.
Sesaat-saat berlawanan Raden lntan II diceritakan bahwa beliau
kemudiin tertipu atas penghianatan. salah seor~g pengikutnya, ·
yaitu Raden Ngerapat, Kepala Kampung Tataan Udik. Orang ini
mempunyai rasa dendam pribadi terhadap Raden Intan II yang
pemah menghukum -dengan deDda f.300,- karma i)eianggaran
adat, dim pada masa perjuangan beliau itU menjadi orang yang
-
. mensuplai makanan. Raden Ngerapat tennakan diplomasi iw.,_
da, bersedia menangkap Raden Intan II, dan memintakan b~
beberpa serdadU Belanda. Dia menguOdq Radm 1ntm n untuk
benmding dan pada walm~ se<lang mengh•dapi perjamum beliau