Page 120 - Sejarah Daerah Lampung
P. 120
101
tung dari daerah luar sedangkan pangan bagi daerah Lampung dalam
abad ke-19 ini dapat dikatakan masih mencukupi untuk keperluan
daerah sendiri.
3. Gerakan Perlawanan
Sebagaimana telah diuraikan di depan, pada dasamya perlawanan
rakyat Lampung disebabkan mereka mempertahankan hak mereka se-
bagai bangsa yang ingin beb~s dari penjajahan. Tetapi perlawanan
rakyat Larnpung yang dapat dianggap terkoordinasi hanyalah ·pada
bagian selatan dan tenggara yaitu daerah sekitar Rajabasa dan daerah
Semangka. Daerah-daerah lainnya di bagian utara dapat dikatakan
telah tunduk kepada kekuasaan Belanda. lebih-lebih sejak Banten mau-
pun Palembang tidak dapat berbuat apa-apa terhadap kekuasaan Be-
landa yang sudah mulai bercokol di Lampung sejak abad ke-17 dan ke-
18. Bahkan tidak ada perlawanan sama sekali karena pandainya Be-
landa melakukan politik divide et imper~ di daerah ini. Satu kelompok
orang 'Larnpllllg dapat bermusuhan dengan kelompok lainnya dan da-
pat dimanfaatkan Belanda wrtuk menghancurkan yang lain.
Dalam gefakan perlawanan yang pemah· dilakukan oleh rakyat
~un~ baik di Semangka (1817 -1856) maupun di sekitar Rajabasa
(1850 - 1856) banyak dipergunakan serdadu-serdadu Lampung un~
me.nghancurkan perla~aitan ~t Lampung sendiri. Hal ini dapafki~ :.
·-· . . . ·. ~ .. .
\
~ mengerti karena beberapa daerah sejak kekuasaan Banten, dipatah.,; ·
kan oteh· Belanda, penguasa-pengua5a setempat ber~ di baWah
·
kekuasaan Belanda. Mereka diberikan jaminan hidup y311g·tebih bailc
sehingga dapat diperalat, oleh Belanda dalarn m,mumpas gerabn-gera-
bn perlawanan r8kyat Y'ang timbul lcemudiap. ·