Page 54 - Sejarah Daerah Lampung
P. 54

35

             Upacara doa  yang diiringi  dengan  kemenyan  masih terdapat ter-
        utama  di  pedesaan  sebagai  bukti  adanya  pengaruh  agama  Hindu  ini.
        Peninggalan  agama  Budha  sulit  uil.tuk  dibuktikan  kecuali  adanya  be-
        berapa  mantera  yang  diucapkan  berasal  dari  doa-doa  agama  Budha.

        Persamaan golongan dan tidak terdapatnya perbedaan antara yang satu
        dengan yang lain menyebabkan mereka sama dalam pandangan masya- .
        rakat, merupakan suatu ajaran yang terdapat dalam agama Budha.
             Suatu  uraian  dalam  buku  Lampung,  Tanah  dan  Tiyangnipun
        (Larnpung  Tanah  dan  Orangnya)  karangan  KRTAA  Probonegoro,
        menguraikan bahwa:

        "..........  agaknya  orang  Lampung  itu  menganut  juga  agama  Budha
        seperti  di  Siwijaya.  Menurut  buku  Babad  setelah  Sriwijaya  runtuh
        pada tahun  1377,  maka  kekuasaan  di  Swnatra, dipegang oleh  Maha-
        raja Aditiawarman.

        Agama  yang  dianut  adalah  Budha  carnpur  Siwa  yang  disebut  aliran
        Bhairawa.  Aliran  .ini  mengagungkan  mantera-mantera  untuk  mem-
        buang dosa dan meminta berkas dewa, caranya dengan mengorbankan
        manusia yang di siksa sampai mati  ........ .............. Antara Melayu dan
        Lampung hanya dipisahkan oleh  Sriwijaya; Setelah negara itu runtuh,
        tidak ada penghalang lagi untuk meluasnya agama ini ke· daerah Lam-
        pung. 11>

        Bukti-bukti  bahwa  orang  Lampung  itu  dahulunya  penganut  aliran
        Bhairawa, masih tarnpak hingga sekarang, misalnya:

        1.  Dalam hal adat wanita Lampung yang berpangkat pepadunmarga,
            kalau akan pergi ke sesat, naik kereta, }'ang digunilkan untuk tum-

            puan kaki  ialah orang yang tiduran  bertelentang, mirip  area Adi-
           tyawarman;
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59