Page 115 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 115

Dia menambahkan, selama ini yang dimaksud pesangon ada tiga komponen. Pertama, uang pesangon
               itu sendiri. Kedua, penghargaan masa kerja, dan yang ketiga penggantian hak. "Dalam RUU Cipta Kerja,
               uang penggantian hak dihilangkan. Sedangkan uang penghargaan masa kerja dari maksimal 10 bulan
               hanya menjadi 8 bulan," bebernya.

               Selain itu, kata dia, ketentuan pesangon dalam Pasal 161 UU 13/2003 dihapus. Dengan demikian,
               lanjut Iqbal, pekerja yang di PHK karena mendapatkan Surat Peringatan Ketiga tidak lagi mendapatkan
               pesangon. "Ketentuan pesangon dalam Pasal 162 UU 13/2003 dihapus. Dengan demikian, pekerja
               yang mengundurkan diri tidak mendapatkan apa-apa," ujarnya.

               Dampak  lain  dari  dihapusnya  ketentuan  pesangon  itu  adalah  pekerja  yang  di-PHK  karena  terjadi
               perubahan  status,  penggabungan,  peleburan,  atau  perubahan  kepemilikan  perusahaan  tidak  lagi
               mendapatkan pesangon.

               Di samping itu, pekerja yang di-PHK karena perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan mengalami
               kerugian secara terus menerus selama dua tahun, atau keadaan memaksa (force majeur), tidak lagi
               mendapatkan pesangon. Lalu, pekerja yang di-PHK karena perusahaan pailit tidak lagi mendapatkan
               pesangon.
               Selain itu, pekerja yang meninggal dunia, kepada ahli warisnya tidak lagi diberikan sejumlah uang
               sebagai  pesangon.  Selanjutnya,  pekerja  yang  di-PHK  karena  memasuki  usia  pensiun  tidak  lagi
               mendapatkan pesangon.
               "Ketentuan pesangon dalam Pasal 172 UU 13/2003 dihapus. Dengan demikian, pekerja yang di-PHK
               karena mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan kerja ketika di-PHK tidak
               lagi mendapatkan pesagon. Dari penjelasan di atas maka pesangon hilang," ungkapnya.
               3. PHK Sangat Mudah Dilakukan

               Iqbal  mengatakan,  dalam  UU  13/2003  diatur,  pengusaha,  pekerja/buruh,  serikat  pekerja/serikat
               buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan
               hubungan kerja. "Tetapi alam RUU Cipta Kerja, ketentuan yang mengatur segala upaya agar tidak
               terjadi PHK ini dihilangkan," ujarnya.

               Dampaknya, lanjut dia, PHK semakin mudah dilakukan. Dia mengungkapkan jika dalam UU 13/2003
               jenis PHK yang bisa dilakukan tanpa izin hanya mencakup 4 jenis, dalam RUU Cipta Kerja terdiri dari 8
               jenis.  "Celakanya,  PHK  tanpa  izin  bisa  dilakukan  karena  perusahaan  melakukan  efisiensi.  Dengan
               alasan melakukan efisiensi, pekerja bisa dengan mudah di PHK," imbuhnya.

               Selain itu, kata dia, tidak ada lagi perundingan PHK dengan serikat pekerja. Dalam UU 13/2003, ketika
               PHK  tidak  dapat  dihindari,  maka  maksud  pemutusan  hubungan  kerja  wajib  dirundingkan  oleh
               pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang
               bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh. "Tetapi ketentuan ini dihilangkan.
               Artinya, peran serikat pekerja dalam membela buruh agar tidak di PHK dihilangkan," imbuhnya.

               4. Karyawan Kontrak Seumur Hidup

               Iqbal mengatakan, RUU Cipta Kerja membebaskan kerja kontrak di semua jenis pekerjaan. Bahkan bisa
               saja, kata dia, buruh dikontrak seumur hidup. Karena, lanjut dia, kontrak kerja hanya didasarkan pada
               kesepakatan pengusaha dan buruh.

               Padahal, sebelumnya kerja kontrak hanya diperbolehkan untuk pekerjaan yang sekali selesai atau
               sementara dan tidak untuk pekerjaan yang bersifat tetap. Waktu kontrak pun hanya boleh dilakukan
               maksimal dua tahun dan hanya boleh diperpanjang satu kali maksimal satu tahun.

               "Selain itu, RUU Cipta Kerja menghilangkan pasal yang mengatakan bahwa perjanjian kontrak yang
               dilakukan tidak secara tertulis demi hukum menjadi pekerja tetap," ujarnya.
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120